Jakarta (ANTARA News) - Serikat Artis Indonesia (SAI) yang tidak beroperasional sekitar 30 tahun mau dihidupkan kembali. Hal ini setidak-tidaknya diungkapkan penyanyi Bangkit Sanjaya ketika dihubungi ANTARA melalui telepon di Jakarta, Rabu. "Tiap negara punya Union Artist. Kita juga, tetapi sejak 1970-an mati, dan sekarang mau dihidupkan lagi," katanya. Menurut Bangkit, dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 30 musisi di Jakarta hari ini telah dibentuk formatur untuk kepengurusan SAI yang baru. "Nanti kita umumkan, tanggal 3 Mei 2006," ujarnya, seraya mengungkapkan bahwa selain dirinya, musisi yang hadir dalam pertemuan antara lain Ireng Maulana, Idris Sardi, Gilang Ramadhan, dan Dodo Zakaria. Ia juga mengungkapkan bahwa Serikat Artis Indonesia nantinya merupakan salah satu kepanjangan tangan PAPPRI (Persatuan Artis, Pencipta lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia). SAI, katanya, dihidupkan kembali karena tidak ada lagi organisasi yang memikirkan royalti bagi para musisi, khususnya aranjer musik. "Yang diurus PAPPRI adalah royalti penyanyi dan pencipta lagu. Yayasan KCI (Karya Cipta Indonesia) hanya pencipta lagu. Nah, kasihan para musisi, mereka tidak pernah mendapatkan haknya. Bangkit lebih jauh mengatakan, royalti yang akan dipetik untuk musisi berasal dari dunia rekaman maupun pertunjukan. "Kalau Inul nyanyi di panggung, yang dapat royalti kan pencipta lagunya, sementara aranjernya tidak. Di kontrak rekaman juga begitu, yang dapat hanya penyanyi dan pencipta lagu," katanya menjelaskan.(*)