Buleleng miliki aplikasi Puskesos GCT untuk data tunggal kemiskinan
18 November 2022 06:31 WIB
Pemkab Buleleng telah memiliki aplikasi "Pusat Kesejahteraan Sosial Gesit Cepat Tanggap" (Puskesos GCT) yang bisa menjadi satu data tunggal dalam menangani permasalahan kemiskinan setempat (ANTARA/HO-Humas Buleleng/2022).
Buleleng (ANTARA) - Kabupaten Buleleng, Bali, telah memiliki aplikasi Pusat Kesejahteraan Sosial Gesit Cepat Tanggap (Puskesos GCT) yang bisa menjadi satu data tunggal dalam menangani permasalahan kemiskinan di daerah itu.
"Aplikasi Puskesos GCT ini menjadi salah satu strategi dalam mewujudkan satu data kesejahteraan sosial di Kabupaten Buleleng," kata Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana dalam keterangan yang diterima di Buleleng, Jumat.
Saat peluncuran aplikasi Puskesos GCT di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, ia menjelaskan program ini adalah salah satu inovasi yang tidak hanya mewujudkan satu data, melainkan juga akan memudahkan dalam menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat dan merumuskan program kegiatan sosial lainnya.
Pihaknya menambahkan, dalam input data itu hendaknya harus melakukan validasi dahulu melalui verifikasi di lapangan untuk nantinya disesuaikan, apakah datanya itu sudah benar atau tidak sebelum ke proses input lebih lanjut.
"Apa manfaat dari program ini yaitu agar tidak ada tumpang tindih atas pelaksanaan program perlindungan sosial lagi," tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta dalam menguatkan program ini agar semua pihak terlibat langsung dalam menyukseskan, misalnya pendamping KPM, operator desa yang saat ini mendapat pengetahuan simulasi dalam mengimplementasikan aplikasi Puskesos GCT itu.
Baca juga: Pemkab Buleleng berikan jaminan kesehatan bersumber APBD
Baca juga: Disbud Buleleng perkuat 529 subak yang diakui UNESCO
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Putu Kariaman Putra menjelaskan aplikasi ini bertujuan memudahkan masyarakat secara langsung yang sudah terdata apa belum dalam data kesejahteraan sosial.
Kariaman mengungkapkan kelemahan saat ini dalam mendata kesejahteraan sosial di masyarakat ada pada kurangnya informasi dan komunikasi. Apalagi masyarakat yang terlalu sibuk dan tidak diketahui bahwa semestinya layak masuk DTKS.
Selain itu banyak juga warga yang tergolong fakir miskin yang belum terdata. "Melalui aplikasi Puskesos GCT ini masyarakat bisa mengakses langsung. Bahkan perangkat desa tidak perlu lagi ke Dinas Sosial membawa usulan, karena cukup dari masing-masing Puskesos Kelurahan/Desa langsung bisa menginputnya sendiri," tegasnya.
Kariaman menambahkan aplikasi ini berbasis digital dan mempercepat akses, jadi masyarakat cepat tertangani dalam hal menyangkut data kesejahteraan sosial. Untuk menggunakan aplikasi itu cukup mengakses ke https://puskesosgct.bulelengkab.go.id.
"Dalam aplikasi itu masyarakat bisa mengecek kepesertaan KIS APBD, DTKS, bantuan sosial dan data penyandang disabilitas," katanya.
Selain meluncurkan aplikasi Puskesos GCT, pada workshop pelatihan implementasi aplikasi Puskesos GCT itu, peserta menerima buku panduan untuk diberikan kepada para operator dari desa/kelurahan, BPD, LPM, SDM PKH dan TKSK se-Kabupaten Buleleng.
Dalam kesempatan itu juga dirangkai dengan agenda pemberian paket sembako kepada LVRI Kabupaten Buleleng.
Baca juga: Sanggar Santhi Budaya Singaraja Bali wakili Indonesia ke Thailand
Baca juga: KKP bantu alat daur ulang sampah pada Bank Sampah Desa Tembok-Buleleng
"Aplikasi Puskesos GCT ini menjadi salah satu strategi dalam mewujudkan satu data kesejahteraan sosial di Kabupaten Buleleng," kata Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana dalam keterangan yang diterima di Buleleng, Jumat.
Saat peluncuran aplikasi Puskesos GCT di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja, ia menjelaskan program ini adalah salah satu inovasi yang tidak hanya mewujudkan satu data, melainkan juga akan memudahkan dalam menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat dan merumuskan program kegiatan sosial lainnya.
Pihaknya menambahkan, dalam input data itu hendaknya harus melakukan validasi dahulu melalui verifikasi di lapangan untuk nantinya disesuaikan, apakah datanya itu sudah benar atau tidak sebelum ke proses input lebih lanjut.
"Apa manfaat dari program ini yaitu agar tidak ada tumpang tindih atas pelaksanaan program perlindungan sosial lagi," tegasnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta dalam menguatkan program ini agar semua pihak terlibat langsung dalam menyukseskan, misalnya pendamping KPM, operator desa yang saat ini mendapat pengetahuan simulasi dalam mengimplementasikan aplikasi Puskesos GCT itu.
Baca juga: Pemkab Buleleng berikan jaminan kesehatan bersumber APBD
Baca juga: Disbud Buleleng perkuat 529 subak yang diakui UNESCO
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Putu Kariaman Putra menjelaskan aplikasi ini bertujuan memudahkan masyarakat secara langsung yang sudah terdata apa belum dalam data kesejahteraan sosial.
Kariaman mengungkapkan kelemahan saat ini dalam mendata kesejahteraan sosial di masyarakat ada pada kurangnya informasi dan komunikasi. Apalagi masyarakat yang terlalu sibuk dan tidak diketahui bahwa semestinya layak masuk DTKS.
Selain itu banyak juga warga yang tergolong fakir miskin yang belum terdata. "Melalui aplikasi Puskesos GCT ini masyarakat bisa mengakses langsung. Bahkan perangkat desa tidak perlu lagi ke Dinas Sosial membawa usulan, karena cukup dari masing-masing Puskesos Kelurahan/Desa langsung bisa menginputnya sendiri," tegasnya.
Kariaman menambahkan aplikasi ini berbasis digital dan mempercepat akses, jadi masyarakat cepat tertangani dalam hal menyangkut data kesejahteraan sosial. Untuk menggunakan aplikasi itu cukup mengakses ke https://puskesosgct.bulelengkab.go.id.
"Dalam aplikasi itu masyarakat bisa mengecek kepesertaan KIS APBD, DTKS, bantuan sosial dan data penyandang disabilitas," katanya.
Selain meluncurkan aplikasi Puskesos GCT, pada workshop pelatihan implementasi aplikasi Puskesos GCT itu, peserta menerima buku panduan untuk diberikan kepada para operator dari desa/kelurahan, BPD, LPM, SDM PKH dan TKSK se-Kabupaten Buleleng.
Dalam kesempatan itu juga dirangkai dengan agenda pemberian paket sembako kepada LVRI Kabupaten Buleleng.
Baca juga: Sanggar Santhi Budaya Singaraja Bali wakili Indonesia ke Thailand
Baca juga: KKP bantu alat daur ulang sampah pada Bank Sampah Desa Tembok-Buleleng
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/IMBA Purnomo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: