Kemenkes: Per Kamis COVID-19 tambah 7.822 kasus terbanyak dari Jakarta
17 November 2022 21:13 WIB
Tangkapan layar - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril saat menyampaikan penjelasan kepada wartawan terkait situasi terkini kasus Gangguan Ginjal Akut yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Rabu (16/11/2022). (ANTARA/Andi Firdaus)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyebut jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada Kamis, bertambah 7.822 dengan provinsi yang menyumbang penambahan tertinggi yakni DKI Jakarta sebanyak 3.474.
Siaran pers Kemenkes yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, memperlihatkan Jawa Barat dan Jawa Timur menempati urutan kedua dan ketiga dengan penambahan 1.348 dan 755 kasus.
Disusul Banten di posisi keempat dengan penambahan 723 kasus. Jawa Tengah di posisi kelima dengan penambahan 408 kasus.
Kemenkes juga menyampaikan ada enam provinsi yang mencatatkan penambahan kasus COVID-19 di bawah 10 kasus pada hari ini.
Kemudian jumlah pasien yang berhasil sembuh dari penularan COVID-19 di Tanah Air pada hari ini mencapai 5.264 pasien dengan jumlah tertinggi disumbang DKI Jakarta dengan 2.589 pasien sembuh.
Jawa Timur di posisi kedua dengan 731 pasien sembuh.
Jawa Barat dan Banten di posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing 589 dan 552 pasien sembuh.
Jawa Tengah di urutan kelima dengan mencatatkan 153 pasien sembuh.
Sementara jumlah pasien yang meninggal akibat penularan COVID-19 di Tanah Air tercatat ada 38 pasien.
Secara nasional, jumlah kasus aktif naik sebanyak 2.520 kasus menjadi 60.471 kasus aktif.
Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini ada sebanyak 79.839 spesimen dengan positivity rate sebesar 17,34 persen.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengemukakan Subvarian Omicron XBB dan BQ.1 mulai mendominasi kasus COVID-19 di Indonesia.
"Varian baru XBB, BQ.1 sekarang sudah 25 persen dari proporsi kasus. Nanti bisa menggeser varian sebelumnya," kata Mohammad Syahril.
Berdasarkan laporan Kemenkes RI, varian baru tersebut terdeteksi kali pertama di Indonesia pada 25 September 2022 berupa XBB sebanyak 37 kasus, dan BQ.1 sebanyak 50 kasus per 30 September 2022.
Dalam sebulan terakhir, kata Syahril, pasien yang dirawat di rumah sakit berkisar 10 ribuan orang, 5 persen di antaranya menjalani perawatan intensif, dan sisanya di non-ICU.
"Dari yang dirawat 10 ribuan kasus, 84 persen pasien di antaranya belum booster dan 50 persen belum divaksinasi," katanya.
Syahril mengatakan vaksin COVID-19 adalah upaya dalam memberi antibodi agar seseorang memiliki kekuatan tubuh dari serangan virus Corona.
Baca juga: Satgas: Per Kamis vaksinasi dosis ketiga COVID-19 capai 28,05 persen
Baca juga: Satgas: 65,80 juta penduduk Indonesia telah divaksin dosis penguat
Siaran pers Kemenkes yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, memperlihatkan Jawa Barat dan Jawa Timur menempati urutan kedua dan ketiga dengan penambahan 1.348 dan 755 kasus.
Disusul Banten di posisi keempat dengan penambahan 723 kasus. Jawa Tengah di posisi kelima dengan penambahan 408 kasus.
Kemenkes juga menyampaikan ada enam provinsi yang mencatatkan penambahan kasus COVID-19 di bawah 10 kasus pada hari ini.
Kemudian jumlah pasien yang berhasil sembuh dari penularan COVID-19 di Tanah Air pada hari ini mencapai 5.264 pasien dengan jumlah tertinggi disumbang DKI Jakarta dengan 2.589 pasien sembuh.
Jawa Timur di posisi kedua dengan 731 pasien sembuh.
Jawa Barat dan Banten di posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing 589 dan 552 pasien sembuh.
Jawa Tengah di urutan kelima dengan mencatatkan 153 pasien sembuh.
Sementara jumlah pasien yang meninggal akibat penularan COVID-19 di Tanah Air tercatat ada 38 pasien.
Secara nasional, jumlah kasus aktif naik sebanyak 2.520 kasus menjadi 60.471 kasus aktif.
Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini ada sebanyak 79.839 spesimen dengan positivity rate sebesar 17,34 persen.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengemukakan Subvarian Omicron XBB dan BQ.1 mulai mendominasi kasus COVID-19 di Indonesia.
"Varian baru XBB, BQ.1 sekarang sudah 25 persen dari proporsi kasus. Nanti bisa menggeser varian sebelumnya," kata Mohammad Syahril.
Berdasarkan laporan Kemenkes RI, varian baru tersebut terdeteksi kali pertama di Indonesia pada 25 September 2022 berupa XBB sebanyak 37 kasus, dan BQ.1 sebanyak 50 kasus per 30 September 2022.
Dalam sebulan terakhir, kata Syahril, pasien yang dirawat di rumah sakit berkisar 10 ribuan orang, 5 persen di antaranya menjalani perawatan intensif, dan sisanya di non-ICU.
"Dari yang dirawat 10 ribuan kasus, 84 persen pasien di antaranya belum booster dan 50 persen belum divaksinasi," katanya.
Syahril mengatakan vaksin COVID-19 adalah upaya dalam memberi antibodi agar seseorang memiliki kekuatan tubuh dari serangan virus Corona.
Baca juga: Satgas: Per Kamis vaksinasi dosis ketiga COVID-19 capai 28,05 persen
Baca juga: Satgas: 65,80 juta penduduk Indonesia telah divaksin dosis penguat
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: