Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto yang terjun langsung melakukan evakuasi di Gowa, Kamis, mengatakan, gabungan SAR masih terus bekerja mencari sisa korban dan membuka akses karena material longsor.
"Kondisi lumpuh total, anggota masih terus bekerja membersihkan material longsor dan cari korban hilang," ujarnya.
Kombes Pol Heru Novianto mengatakan tanah longsor menerjang empat titik di jalan poros Makassar ke Malino, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tanah longsor menyebabkan arus lalu lintas di lokasi lumpuh total.
Baca juga: Korban tanah longsor di Gowa bertambah menjadi lima orang
Longsor terjadi di Dusun Kunyika dan Dusun Borong Sapiria, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Gowa pada Rabu (16/11). Longsor di dua dusun itu terjadi di 13 titik, termasuk 4 titik di Jalan Poros Makassar-Malino.
"Jadi yang turun evakuasi ini cukup lengkap dari semua regu SAR. Kami pun dari Brimob dan Sabhara Polda juga turun, dibantu warga," katanya.
Hingga saat ini, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi lima korban meninggal dunia dan terbaru dua jenazah korban di Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sehingga korban meninggal dunia kini bertambah menjadi lima orang.
Dua korban yang ditemukan pada Kamis (17/11) Daeng Ngaseng (60) warga Dusun Kunyika dan Jumriah (37) warga Dusun Sapiria, di Desa Lonjoboko.
Baca juga: Longsor terjang wilayah di Gowa akibatkan dua warga meninggal dunia
Data sementara korban jiwa terdampak longsor tercatat sebanyak lima orang. Tiga korban sebelumnya ditemukan pada Rabu (16/11) yaitu, satu korban atas nama Sunaria (38) di Dusun Kunyika dan dua korban di Dusun Sapiria, yakni Nuraeni (47) dan Nurhaya (24).
Dan untuk korban yang masih dilakukan pencarian kini menjadi dua orang masing-masing bernama Nursamsia (25), dan Muhammad Royan (6). Sebelumnya, tiga jenazah korban yang ditemukan lebih dulu telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Baca juga: Warga diimbau tunda perjalanan ke Malino Gowa karena jalan longsor