Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bangsa Indonesia perlu memanfaatkan momentum Presidensi G20 yang telah dilaksanakan guna membangun kondisi ekonomi lebih cepat dan kuat.

“Kita gunakan momentum untuk membangun lebih cepat lagi, pulih lebih kuat, dan tentunya kita harus pastikan masyarakat meningkat kesejahteraannya, UMKM terbantukan usahanya, dan tercipta jutaan lapangan kerja yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia pasca-pandemi,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam wawancara bersama Antara di Jimbaran, Bali, Kamis.


Dia menjelaskan kendati di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian, Indonesia telah bersatu mensukseskan perhelatan G20. Menurut Sandiaga, Presidensi G20 Indonesia menjadi harapan untuk mendukung ekonomi di masa depan.


Dia juga mengatakan sejumlah kepala negara menyampaikan apresiasi terkait pelaksanaan rangkaian KTT G20.


“G20 ini lumayan banyak sekali pujian baik dari negara adidaya seperti Amerika Serikat dan China. Saya mendengar sendiri dari Presiden Jo Biden pada saat saya melepas beliau dan juga dari beberapa pemimpin dunia menyampaikan apresiasi,” ungkap Sandiaga.

Baca juga: Warisan presidensi G20 Indonesia untuk pemulihan ekonomi inklusif


Sebelumnya Presiden AS saat kedatangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Minggu (13/11) malam melontarkan pujian kepada tarian khas Bali yang menyambut kedatangannya.


“Luar biasa, begitu bagus, indah sekali,” ujar Biden yang disambut Sandiaga.

Sementara itu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Presidensi G20.

Indonesia telah menyelenggarakan KTT G20 di Nusa Dua Bali pada 15-16 November 2022.

Selain membahas tiga isu prioritas dalam sesi diskusi, para kepala delegasi juga diajak ke jamuan makan malam di Garuda Wisnu Kencana yang juga mempertunjukkan kesenian dan budaya Indonesia.

Kemudian pada Rabu pagi (16/11) para kepala delegasi diajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengunjungi Taman Hutan Raya Ngurah Rai untuk menanam pohon mangrove dan meninjau hutan yang memiliki hutan mangrove seluas 1.132 hektare, hutan terbuka 49,35 hektare, permukiman 16,27 hektare, dan tanaman air 144 hektare.

Baca juga: Pemimpin delegasi G20 apresiasi mangrove Indonesia
Baca juga: Bali bersolek untuk KTT G20