Dispar DIY minta industri pariwisata tingkatkan keramahan layanan
16 November 2022 23:19 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo saat diskusi dengan tema "Penguatan Kapasitas Hospitality Pelaku Pariwisata" yang berlangsung secara virtual di Yogyakarta, Rabu (16/11/2022) (ANTARA/Luqman Hakim)
Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo meminta seluruh industri pariwisata di provinsi ini meningkatkan keramahan layanan (hospitality) untuk menarik kunjungan wisatawan.
"Pariwisata tanpa 'hospitality' bukanlah pariwisata karena pariwisata adalah sektor jasa yang mengedepankan kepuasan wisatawan," kata Singgih dalam diskusi dengan tema Penguatan Kapasitas Hospitality Pelaku Pariwisata yang berlangsung secara virtual diikuti di Yogyakarta, Rabu.
Mulai dari bisnis hotel, restoran, homestay, hingga jasa perjalanan wisata, menurut dia, seluruhnya berbasis pada keramahan layanan.
Karena itu, aspek keramahan secara khusus masuk dalam Sapta Pesona yang didorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangka menghadirkan kenyamanan dan memberikan kenangan bagi wisatawan.
"Saya kira 'hospitality' jadi bagian sangat penting untuk SDM pariwisata tentu kami berharap dengan adanya keramahan akan menjadikan wisatawan lebih terikat dengan destinasi," ujar dia.
Baca juga: Direktur PT TWC : Konser 30 Tahun Dewa 19 bantu pulihkan pariwisata
Baca juga: Hipmi dukung pemerintah bangkitkan ekonomi dan pariwisata DIY
Warga Yogyakarta, kata dia, memiliki modal dasar berupa budaya ramah serta sopan santun untuk menarik lebih banyak kunjungan wisata.
"Terkait budaya kita yang selalu menyebut ramah, santun, sopan, kemudian juga supel, kemudian berpakaian yang rapi itu bagian dari 'hospitality'," kata dia.
Dengan berbagai inovasi serta mengoptimalkan keramahan, menurut Singgih, sektor industri pariwisata di DIY terus mengalami pemulihan pascapandemi.
Sebelum pandemi atau pada 2019 kunjungan wisata di DIY tercatat 6.100.000 orang yang menginap di hotel bintang maupun nonbintang. Berikutnya, pada triwulan II Tahun 2022, kunjungan wisatawan telah menyentuh 4 juta orang.
"Ini perkembangan yang sangat positif, saya berharap akhir tahun ini bisa sama atau bahkan lebih banyak," kata dia.
Wakil Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Wahyu Wikan Trispratiwi mengatakan SDM dengan kompetensi bidang hospitality atau keramahan memiliki prospek kerja yang besar di Yogyakarta.
Menurut Wikan, pascapandemi industri perhotelan di Yogyakarta mulai bangkit dan memperbanyak jumlah karyawan yang berkompeten dalam pelayanan tamu atau wisatawan.
"Peluangnya cukup besar saat ini dan kami ingin mendapatkan SDM yang kompeten," kata dia.
Baca juga: Destinasi wisata di Sleman DIY dikunjungi lebih dari 1 juta orang
Baca juga: Pelaku wisata di DIY diusulkan segera dapat vaksin penguat
"Pariwisata tanpa 'hospitality' bukanlah pariwisata karena pariwisata adalah sektor jasa yang mengedepankan kepuasan wisatawan," kata Singgih dalam diskusi dengan tema Penguatan Kapasitas Hospitality Pelaku Pariwisata yang berlangsung secara virtual diikuti di Yogyakarta, Rabu.
Mulai dari bisnis hotel, restoran, homestay, hingga jasa perjalanan wisata, menurut dia, seluruhnya berbasis pada keramahan layanan.
Karena itu, aspek keramahan secara khusus masuk dalam Sapta Pesona yang didorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangka menghadirkan kenyamanan dan memberikan kenangan bagi wisatawan.
"Saya kira 'hospitality' jadi bagian sangat penting untuk SDM pariwisata tentu kami berharap dengan adanya keramahan akan menjadikan wisatawan lebih terikat dengan destinasi," ujar dia.
Baca juga: Direktur PT TWC : Konser 30 Tahun Dewa 19 bantu pulihkan pariwisata
Baca juga: Hipmi dukung pemerintah bangkitkan ekonomi dan pariwisata DIY
Warga Yogyakarta, kata dia, memiliki modal dasar berupa budaya ramah serta sopan santun untuk menarik lebih banyak kunjungan wisata.
"Terkait budaya kita yang selalu menyebut ramah, santun, sopan, kemudian juga supel, kemudian berpakaian yang rapi itu bagian dari 'hospitality'," kata dia.
Dengan berbagai inovasi serta mengoptimalkan keramahan, menurut Singgih, sektor industri pariwisata di DIY terus mengalami pemulihan pascapandemi.
Sebelum pandemi atau pada 2019 kunjungan wisata di DIY tercatat 6.100.000 orang yang menginap di hotel bintang maupun nonbintang. Berikutnya, pada triwulan II Tahun 2022, kunjungan wisatawan telah menyentuh 4 juta orang.
"Ini perkembangan yang sangat positif, saya berharap akhir tahun ini bisa sama atau bahkan lebih banyak," kata dia.
Wakil Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Wahyu Wikan Trispratiwi mengatakan SDM dengan kompetensi bidang hospitality atau keramahan memiliki prospek kerja yang besar di Yogyakarta.
Menurut Wikan, pascapandemi industri perhotelan di Yogyakarta mulai bangkit dan memperbanyak jumlah karyawan yang berkompeten dalam pelayanan tamu atau wisatawan.
"Peluangnya cukup besar saat ini dan kami ingin mendapatkan SDM yang kompeten," kata dia.
Baca juga: Destinasi wisata di Sleman DIY dikunjungi lebih dari 1 juta orang
Baca juga: Pelaku wisata di DIY diusulkan segera dapat vaksin penguat
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: