Jakarta (ANTARA) - DKI Jakarta akan menggelar salah satu seri kejuaraan karate dunia pada 18-20 November di Istora Gelora Bung Karno, menggantikan China yang memutuskan mundur sebagai tuan rumah seri terakhir kejuaraan level Karate 1 Series A tersebut.

Ketua Panitia Pelaksana Karate 1 Series A Jakarta yang juga Sekretaris Jenderal Hubungan Internasional Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI) Darly Siregar mengatakan 670 peserta dari 65 negara telah terdaftar mengikuti kejuaraan ini.

“Kejuaraan ini merupakan kejuaraan terbuka tingkat internasional. Kejuaraan tersebut sama seperti Kejuaraan Dunia WKF dan Kejuaraan Asia AKF yang turut memberikan poin (ranking) kepada para peserta yang berpartisipasi,” kata Darly dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Meskipun terbuka untuk seluruh atlet, peserta Karate 1 Series A ini dibatasi hanya untuk karateka yang menempati posisi di bawah peringkat 32 besar dunia dalam ranking Federasi Karate Dunia (WKF).

Tim karate Indonesia akan menurunkan 128 atlet yang datang dari berbagai Pengurus Provinsi (Pengprov) FORKI, klub, dan perguruan karate di seluruh Indonesia.

Baca juga: Forki DKI optimistis lolos di semua nomor karate Prakualifikasi PON

Karate 1 Series A mempertandingkan nomor kumite dan kata untuk perseorangan putra maupun putri serta kata beregu.

Pada nomor kumite putri terdiri atas kelas -50kg, -55kg, -61kg, -68kg, dan +68kg. Sedangkan pada kategori kumite putra mempertandingkan kelas -60kg, -67kg, -75kg, -84kg, dan +84kg.

Karate 1 Series A sebelumnya telah digelar di tiga kota, yaitu Pamplona (Spanyol), Kairo (Mesir), dan Kocaeli (Turki). Adapun seri Jakarta merupakan seri penutup sekaligus kesempatan terakhir untuk para karateka mengumpulkan poin dan mendongkrak posisi mereka dalam daftar Ranking Dunia WKF.

Kejuaraan itu dapat disaksikan secara langsung di Istora Gelora Bung Karno secara gratis, namun jumlah penonton dibatasi hanya 1.500 orang per hari.

“Terbuka untuk umum tapi dibatasi per hari hanya 1.500 penonton, siapa yang datang lebih awal, mereka yang akan mendapat (tiket). Mereka nanti akan mendapat gelang yang berbeda setiap harinya,” ujar Darly.

Ini kedua kalinya Indonesia menghelat kejuaraan besar karate dunia setelah delapan tahun lalu. Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah turnamen Karate 1 Premier League pada 2014 silam di Jakarta.

Baca juga: Sahroni ingin prestasi karate mendunia usai resmi jadi ketum PB Inkado