Jakarta (ANTARA) - Chief Product Officer Allianz Life Indonesia Himawan Purnama menyampaikan dalam memilih produk asuransi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu maupun keluarga.

Dalam webinar bertajuk Allianz Media Workshop 2022- Life & Health Insurance 101 yang dipantau di Jakarta, Rabu, dia mengatakan masyarakat harus memahami terlebih dahulu jenis dan layanan asuransi yang disediakan oleh perusahaan asuransi, yang mana harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

“Benar-benar sesuaikan dengan kebutuhannya, pahami apa yang di cover, apa yang tidak, biayanya seperti apa, terus lakukan review polis, jangan beli terus lupa, karena kondisi keuangan berbeda, kebutuhan akan berbeda,” kata Himawan.

Dia mengatakan masyarakat harus menyesuaikan dengan kebutuhan jangka panjangya, karena kebutuhannya akan berubah seiring berjalannya waktu.

“Karena kebutuhan kita berkembang, kita harus lihat asuransi yang kita punya ini masih sesuai atau tidak dengan kebutuhan kita,” kata Himawan.

Selain disesuaikan dengan kebutuhan, dalam memilih produk asuransi, lanjut dia, masyarakat bisa mempertimbangkan layanan tambahan yang disediakan, serta kinerja jangka panjang perusahaan asuransi tersebut.

“Perhatikan layanan tambahan yang diberikan oleh penyedia asuransi. Penting juga untuk melihat perusahaan penyedia jasa asuransi untuk prospek jangka panjangnya,” kata Himawan.

Dalam kesempatan ini, dia membagi empat tahap kehidupan yang bisa dijadikan dasar dalam memilih produk asuransi, meliputi, usia muda dan sendiri, menikah, menikah dengan memiliki anak, dan lanjut usia (lansia).

Dalam empat tahap kehidupan itu, dia menjelaskan, masyarakat memiliki tiga risiko yang bisa terjadi, yakni adanya penyakit kritis, meninggal dunia di usia muda, atau memiliki umur yang panjang.

”Kalau misalkan risiko-risiko ini muncul, kita sudah siap atau belum,” kata Himawan.

Dia mengatakan asuransi pada hakikatnya adalah biaya untuk jaminan sebuah proteksi/ perlindungan individu atau keluarga, dan bukan merupakan tabungan atau investasi.

“Pada dasarnya asuransi adalah proteksi dan ada biayanya, asuransi tidak sama dengan menabung maupun investasi,” kata Himawan.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penghimpunan premi asuransi jiwa mencapai sebesar Rp14,6 triliun dan asuransi umum sebesar Rp9,1 triliun per September 2022.

Baca juga: Industri asuransi jiwa luncurkan tabel morbiditas penyakit kritis
Baca juga: LPS: Industri asuransi respons positif pembentukan penjamin polis
Baca juga: Taspen Life catatkan laba Rp64,91 miliar pada triwulan III 2022