Liaocheng, China, 16 November 2022 (ANTARA/Xinhua-AsiaNet) - Kerajinan benda-benda dari tanah liat merupakan penanda utama peradaban manusia.
Selama tiga dekade terakhir, para arkeolog China telah melakukan empat penggalian di Situs Kebudayaan Longshan di Jiaochangpu, Chiping, di mana berbagai relik dari hampir 1.000 keping tembikar, batu, dan tulang telah digali. Di antara relik tersebut, tiga tempat pembakaran tembikar yang digali pada tahun 2001 tetap merupakan kelompok Kebudayaan Longshan terlengkap di China, yang merupakan sumber relik budaya yang berharga untuk penelitian tentang pola sosial-ekonomi pada periode itu.
Penelitian oleh para arkeolog telah menemukan bahwa tembikar hitam yang sangat berharga di Museum Distrik Chiping di Kota Liaocheng, Provinsi Shandong, diproduksi sekitar 4.000 hingga 5.000 tahun yang lalu selama Periode Budaya Longshan. Bentuknya elegan, polanya sederhana, dan asalnya misterius.
Bahan baku Chiping Black Pottery adalah tanah liat merah yang murni dan halus di bawah dasar sungai yang unik di Sungai Kuning. Chiping Black Pottery dibakar dalam proses Sealing-Smoking-Carburizing kuno setelah terlebih dahulu menjalani berbagai langkah termasuk pencucian manual, jiggering, pengeringan, pemangkasan, penanggalan, pengukiran dan pemolesan. Karena warna hitam memiliki makna yang misterius dan elegan, Chiping Black Pottery secara estetis menyenangkan.
Untuk mewarisi dan mengembangkan kekayaan China seperti tembikar hitam, pembuat Tembikar Hitam Chiping, sejak pertengahan 1990-an, mendedikasikan diri mereka untuk mempelajari teknik kerajinan tembikar hitam, yang memungkinkan pendirian Akademi Tembikar Hitam Liaocheng diikuti oleh Chiping Taoyuan Black Pottery Art Co., Ltd. Chiping Black Pottery yang khas terkenal dengan relief tingginya yang berlubang. Dirancang dengan cerdik dan dibuat dengan halus, menampilkan bentuk yang anggun dan bahasa pola universal, ini sangat berharga di mata seniman dan kolektor.
Sumber: Kantor Informasi Pemerintah Rakyat Kabupaten Chiping
Tautan Lampiran Gambar:
Tautan: http://asianetnews.net/view-attachment?attach-id=433967