Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat memperketat protokol kesehatan di masyarakat dengan melakukan imbauan menyusul kasus penyebaran COVID-19 tertinggi di banding wilayah lain DKI Jakarta.

"Saat ini kita tertinggi, maka dari itu kita tetap imbau warga untuk perketat prokes," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari saat ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu.

Berdasarkan data per 13 November 2022, total warga Jakarta Barat terpapar COVID-19 sebanyak 1.561 orang, dari jumlah tersebut 78 dirawat di rumah sakit milik pemerintah maupun swasta, sedangkan sisanya tengah menjalani isolasi mandiri.

Virus ini, lanjut Erizon, lebih mudah menyerang orang yang belum mendapat vaksin satu, dua, maupun tiga.

Maka dari itu, Erizon juga mengingatkan warga yang belum menerima vaksin untuk mengikuti program vaksinasi secara lengkap.

Vaksin massal itu bisa didapatkan warga di puskesmas setiap kecamatan dan kelurahan di wilayah Jakarta Barat. Beberapa rumah sakit pun menyediakan stok vaksin untuk warga.

"Vaksin diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Begitu juga prokes juga harus tetap diterapkan demi mencegah penyebaran," jelas dia.

Hingga saat ini, Erizon belum bisa menjelaskan dengan rinci kecamatan mana yang menjadi penyumbang tertinggi kasus COVID-19.

Dia juga belum bisa memastikan wilayah mana yang saat ini ditetapkan sebagai zona merah COVID-19.
Baca juga: Pemkot Jakpus imbau warga perketat prokes
Baca juga: Angka kasus COVID-19 harian capai 4.408, terbanyak dari DKI Jakarta
Baca juga: Per Sabtu COVID-19 bertambah 6.179 kasus Jakarta sumbang terbanyak