Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Jember Achmad Subagio mengapresiasi Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang memamerkan singkong sebagai cadangan pangan strategis untuk mengatasi krisis pangan.

"Kenapa singkong? Karena sumber pangan ini mudah dan banyak ditemukan di Indonesia," kata Achmad Subagio dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Krisis pangan dunia terjadi akibat efek pandemi COVID-19 yang melanda dunia dan diperburuk dengan perang Rusia dan Ukraina yang menghambat suplai pangan dunia, mengingat kedua negara tersebut adalah penghasil gandum terbesar dunia.

Gagasan singkong sebagai tanaman untuk mendukung cadangan pangan strategis yang digagas oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto diamini oleh berbagai kalangan, termasuk Achmad Subagio selaku profesor pertanian Indonesia.

Sejak 2004 Achmad Subagio bertekad untuk meneliti dan mengolah sumber pangan lokal, lalu pilihannya jatuh pada singkong.

Subagio mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang tinggi. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan kebutuhan pangan yang besar.

Namun, Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada beras, terlebih apabila terus-menerus impor.

"Oleh karena itu, perlu sumber pangan alternatif yang bisa dijangkau masyarakat," katanya.

Baca juga: Ukraina serukan kepada G20 untuk atasi krisis pangan
Baca juga: Mentan: Penguatan pangan berkelanjutan antisipasi krisis dunia
Baca juga: PBB fokus membahas krisis pangan dan energi di KTT G20


Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, dalam forum Global Food Security Forum di Bali pada tanggal 13 November 2022, mengatakan bahwa tanaman singkong bisa menjawab tantangan pangan dunia.

Prabowo juga mengungkapkan alasan dirinya mengunggulkan tanaman singkong adalah karena itu adalah tanaman yang efisien. Hal serupa bahkan pernah diutarakan kepada publik oleh pendiri Microsoft Bill Gates.

"Singkong bisa menjadi tanaman penyelamat dunia. Indonesia dapat jadi yang terdepan memproduksi dan menyelesaikan ancaman terhadap ketahanan pangan," kata Prabowo.

Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam forum Global Food Security Forum mengatakan, "Kami sudah mampu produksi pasta, mi instan, ini (dari) singkong."