ID Food dukung Blue Natural Capital melalui sektor perikanan
16 November 2022 10:30 WIB
Arsip Foto - Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan (kanan) menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dengan Esro Food B.V di Amsterdam, Belanda, Rabu (7/9/2022). ANTARA/HO-ID FOOD/am.
Jakarta (ANTARA) - Holding pangan ID Food mendukung program Blue Natural Capital (BNC) yang digagas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui sektor perikanan yang dikelola ID Food Group memanfaatkan momentum Ocean20 (O20).
“Salah satu kontribusi BNC adalah pemanfaatan rumput laut, selain optimalisasi pemanfaatan hasil kekayaan laut berupa produksi ikan nelayan,” kata Direktur Utama Holding Pangan lD Food Frans Marganda Tambunan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Dukungan tersebut berupa sarana prasarana perikanan melalui ekosistem rantai pasok nelayan di sejumlah wilayah operasional yang dikelola.
Selain itu BUMN pangan ID Food akan menjajaki peluang pemberdayaan sumber daya laut sebagai pengembangan komoditas perikanan. Hal ini sebagai bagian dari dukungan terhadap BNC, yang merupakan aset untuk dijadikan bahan konsumsi sekaligus penopang perekonomian.
Baca juga: ID Food jajaki perluasan kerja sama dengan UEA di B20
Frans mengatakan Holding pangan ID Food berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengembangkan blue economy dan blue food melalui lini bisnis sektor perikanan.
“Peran ID Food pada O20, selain pemberdayaan mitra nelayan untuk peningkatan produksi hasil laut guna menjaga pasokan perikanan, sekaligus pemanfaatan sumber daya laut lainnya untuk olahan maupun ketersediaan pangan,” kata Frans pada saat menghadiri kegiatan Ocean20 bersama Kemenko Marves di Bali.
Hal ini pun menurutnya sebagai bagian dari sinergi kolaborasi dengan Kemenko Marves untuk berkontribusi dalam mewujudkan O20 sebagai tindakan pelestarian dan pemanfaatan laut dan sumber daya kemaritiman secara berkelanjutan.
“Bahkan potensi kerja sama ekspor ID Food Group ke negara-negara anggota G20 dari pemanfaatan sumber daya produksi nelayan Indonesia, seperti octopus steam, whole cleaned cuttlefish, ball type octopus, tuna loin ke Amerika Serikat dan Jepang, dan diharapkan menarik minat perikanan dan potensi ke anggota G20 lainnya,” kata Frans.
Baca juga: ID Food dukung G20 sektor pangan melalui ekosistem terintegrasi
Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono menambahkan pihaknya selalu mengutamakan ekosistem perikanan berkelanjutan dalam mengelola bisnisnya.
Sebagai anak perusahaan ID Food di sektor perikanan, PT Perindo mengembangkan blue food retail perikanan hasil tangkapan nelayan Indonesia untuk konsumsi masyarakat Indonesia. Selain itu, PT Perindo juga memasok konsumsi ikan untuk masyarakat luar negeri dengan jangkauan ekspor ke sembilan negara.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengatakan dalam mewujudkan tujuan O20 perlu dilakukan tindakan nyata, karena selanjutnya O20 digunakan sebagai platform global dalam menghasilkan dan menerapkan banyak tindakan nyata untuk pemanfaatan laut yang berkelanjutan.
“O20 merupakan wadah bagi perusahaan global di dunia dan negara-negara anggota G20 untuk membuat dan mewujudkan komitmen bersama menuju laut yang berkelanjutan, inklusif dan memanfaatkan peluang pasar dalam ekonomi kelautan,” jelas Menko Luhut.
“Salah satu kontribusi BNC adalah pemanfaatan rumput laut, selain optimalisasi pemanfaatan hasil kekayaan laut berupa produksi ikan nelayan,” kata Direktur Utama Holding Pangan lD Food Frans Marganda Tambunan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Dukungan tersebut berupa sarana prasarana perikanan melalui ekosistem rantai pasok nelayan di sejumlah wilayah operasional yang dikelola.
Selain itu BUMN pangan ID Food akan menjajaki peluang pemberdayaan sumber daya laut sebagai pengembangan komoditas perikanan. Hal ini sebagai bagian dari dukungan terhadap BNC, yang merupakan aset untuk dijadikan bahan konsumsi sekaligus penopang perekonomian.
Baca juga: ID Food jajaki perluasan kerja sama dengan UEA di B20
Frans mengatakan Holding pangan ID Food berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengembangkan blue economy dan blue food melalui lini bisnis sektor perikanan.
“Peran ID Food pada O20, selain pemberdayaan mitra nelayan untuk peningkatan produksi hasil laut guna menjaga pasokan perikanan, sekaligus pemanfaatan sumber daya laut lainnya untuk olahan maupun ketersediaan pangan,” kata Frans pada saat menghadiri kegiatan Ocean20 bersama Kemenko Marves di Bali.
Hal ini pun menurutnya sebagai bagian dari sinergi kolaborasi dengan Kemenko Marves untuk berkontribusi dalam mewujudkan O20 sebagai tindakan pelestarian dan pemanfaatan laut dan sumber daya kemaritiman secara berkelanjutan.
“Bahkan potensi kerja sama ekspor ID Food Group ke negara-negara anggota G20 dari pemanfaatan sumber daya produksi nelayan Indonesia, seperti octopus steam, whole cleaned cuttlefish, ball type octopus, tuna loin ke Amerika Serikat dan Jepang, dan diharapkan menarik minat perikanan dan potensi ke anggota G20 lainnya,” kata Frans.
Baca juga: ID Food dukung G20 sektor pangan melalui ekosistem terintegrasi
Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono menambahkan pihaknya selalu mengutamakan ekosistem perikanan berkelanjutan dalam mengelola bisnisnya.
Sebagai anak perusahaan ID Food di sektor perikanan, PT Perindo mengembangkan blue food retail perikanan hasil tangkapan nelayan Indonesia untuk konsumsi masyarakat Indonesia. Selain itu, PT Perindo juga memasok konsumsi ikan untuk masyarakat luar negeri dengan jangkauan ekspor ke sembilan negara.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengatakan dalam mewujudkan tujuan O20 perlu dilakukan tindakan nyata, karena selanjutnya O20 digunakan sebagai platform global dalam menghasilkan dan menerapkan banyak tindakan nyata untuk pemanfaatan laut yang berkelanjutan.
“O20 merupakan wadah bagi perusahaan global di dunia dan negara-negara anggota G20 untuk membuat dan mewujudkan komitmen bersama menuju laut yang berkelanjutan, inklusif dan memanfaatkan peluang pasar dalam ekonomi kelautan,” jelas Menko Luhut.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: