BNPB awasi penularan virus jelang kepulangan delegasi G20
15 November 2022 22:40 WIB
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan (paling kanan) dan Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati (kedua dari kanan) berdiskusi dengan perwakilan lembaga yang bertugas di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (15/11/2022).. ANTARA/HO-BNPB.
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengawasi penularan virus baik COVID-19 maupun penyakit kuku dan mulut (PMK) jelang kepulangan delegasi G20 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan mengatakan, saat ini Bali sedang menjadi sorotan dunia dengan adanya agenda G20, sehingga perlu adanya langkah-langkah yang masif guna penanganan delegasi maupun wisatawan yang keluar dari Bali.
"Bali menjadi barometer nasional dan dunia, terlebih adanya G20 perhatian tertuju kepada Bali. Oleh karena itu jangan sampai kepulangan wisatawan asing menjadi sarana penularan virus PMK dan COVID-19," kata Fajar dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan BNPB sebagai yang ditunjuk menjadi Satgas penanganan COVID-19 serta Satgas penanganan PMK terus melaksanakan pengawasan dan jika terjadi sesuatu akan mengambil tindakan.
Baca juga: Kepala BNPB: Pemda perlu perketat pengawasan PMK jelang KTT G20 Bali
"BNPB melakukan pengawasan atas surat edaran yang telah dikeluarkan selama ini apakah dijalankan, utamanya selama G20 berlangsung, jika ada kendala diharapkan langsung berkoordinasi untuk dilakukan tindakan lebih lanjut," kata dia.
Tinjauan kali ini dimulai dengan melihat fasilitas yang disiapkan pengelola bandara terkait pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) seperti, lokasi penempatan publikasi penanganan penyakit mulut dan kuku, kemudian titik-titik karpet disinfeksi yang akan dilalui oleh penumpang dipastikan telah semprotkan cairan disinfektan sebagai salah satu upaya penerapan biosekuriti.
Selanjutnya pengecekan barang bawaan penumpang melalui x-ray yang mampu mendeteksi adanya daging mentah maupun produk olahan daging lainnya, kemudian jika ditemukan akan dilakukan tindakan lebih lanjut. Selanjutnya melakukan peninjauan posko terpadu yang terdapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Pada kesempatan yang sama Raditya Jati selaku Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB mengimbau jelang kepulangan para delegasi agar maskapai penerbangan lebih memperketat pengecekan barang bawaan penumpang.
Baca juga: Kepala BNPB tegaskan perkuat prabencana jelang KTT G20
"Beberapa hari ke depan, harapannya untuk maskapai khususnya di konter check in agar memperketat pengecekan, dengan juga menanyakan kepada penumpang apakah membawa daging mentah atau produk olahan daging," kata Raditya.
Tinjauan lapangan ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, jajaran pejabat tinggi BNPB, Tenaga Ahli BNPB, jajaran Satgas COVID-19, jajaran Satgas PMK, jajaran BPBD Provinsi Bali, jajaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, jajaran Badan Karantina Pertanian Bandara I Gusti Ngurah Rai dan jajaran pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan mengatakan, saat ini Bali sedang menjadi sorotan dunia dengan adanya agenda G20, sehingga perlu adanya langkah-langkah yang masif guna penanganan delegasi maupun wisatawan yang keluar dari Bali.
"Bali menjadi barometer nasional dan dunia, terlebih adanya G20 perhatian tertuju kepada Bali. Oleh karena itu jangan sampai kepulangan wisatawan asing menjadi sarana penularan virus PMK dan COVID-19," kata Fajar dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan BNPB sebagai yang ditunjuk menjadi Satgas penanganan COVID-19 serta Satgas penanganan PMK terus melaksanakan pengawasan dan jika terjadi sesuatu akan mengambil tindakan.
Baca juga: Kepala BNPB: Pemda perlu perketat pengawasan PMK jelang KTT G20 Bali
"BNPB melakukan pengawasan atas surat edaran yang telah dikeluarkan selama ini apakah dijalankan, utamanya selama G20 berlangsung, jika ada kendala diharapkan langsung berkoordinasi untuk dilakukan tindakan lebih lanjut," kata dia.
Tinjauan kali ini dimulai dengan melihat fasilitas yang disiapkan pengelola bandara terkait pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) seperti, lokasi penempatan publikasi penanganan penyakit mulut dan kuku, kemudian titik-titik karpet disinfeksi yang akan dilalui oleh penumpang dipastikan telah semprotkan cairan disinfektan sebagai salah satu upaya penerapan biosekuriti.
Selanjutnya pengecekan barang bawaan penumpang melalui x-ray yang mampu mendeteksi adanya daging mentah maupun produk olahan daging lainnya, kemudian jika ditemukan akan dilakukan tindakan lebih lanjut. Selanjutnya melakukan peninjauan posko terpadu yang terdapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Pada kesempatan yang sama Raditya Jati selaku Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB mengimbau jelang kepulangan para delegasi agar maskapai penerbangan lebih memperketat pengecekan barang bawaan penumpang.
Baca juga: Kepala BNPB tegaskan perkuat prabencana jelang KTT G20
"Beberapa hari ke depan, harapannya untuk maskapai khususnya di konter check in agar memperketat pengecekan, dengan juga menanyakan kepada penumpang apakah membawa daging mentah atau produk olahan daging," kata Raditya.
Tinjauan lapangan ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, jajaran pejabat tinggi BNPB, Tenaga Ahli BNPB, jajaran Satgas COVID-19, jajaran Satgas PMK, jajaran BPBD Provinsi Bali, jajaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, jajaran Badan Karantina Pertanian Bandara I Gusti Ngurah Rai dan jajaran pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: