Kuala Lumpur (ANTARA) - Sekitar seribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Malaysia menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Ketua Lembaga Dakwah (LDNU) KH Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab di Stadion Nasional Sport Complex Panasonic Shah Alam, Selangor, Malaysia.

Ketua Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Malaysia Rudi Mahfudz di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan peringatan Maulid Nabi yang diadakan pada Ahad (13/11) petang tersebut berjalan lancar dan meriah, dengan adanya hadrah asli Malaysia yaitu Jam’iyah Hadrah Aschol dan Hadrah JTQ Malindo.

Anak-anak didik dari sanggar bimbingan, menurut dia, juga ikut berselawat bersama dalam peringatan Maulid Nabi, yang juga dihadiri oleh Bupati Sampang Slamet Junaidi dan perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.


Baca juga: Tiga ribuan warga hadiri pembentukan ormas Madura di Malaysia

“Warga NU di Malaysia yang hadir juga dimanjakan dengan makanan asli Indonesia yang sudah lama tidak dapat mereka rasakan. Beberapa bazar seperti makanan khas Indonesia juga disajikan oleh par kompak dengan Banom (badan otonom), MWC (majlis wakil cabang) dan rantingnya,” kata Rudi.

Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang menyukseskan kegiatan tersebut. Semua di PCINU Malaysia bersatu padu untuk tujuan bersama demi satu tujuan.

Baca juga: Malaysia izinkan individu positif COVID-19 ke TPS

“Kalau warga NU Malaysia datang ke acara itu memang karena keikhlasannya. Keikhlasan para anggota warga NU Malaysia dari seluruh penjuru Malaysia dengan menggunakan kurang lebih delapan bis besar dengan biaya sendiri seperti halnya yang diceritakan oleh Fuad Hadziq selaku Wakil Ketua PCINU Malaysia,” ujar dia.

Mereka hanya berharap dengan pembacaan selawat, warga NU mendapat syafaat Nabi di hari kiamat kelak, kata Rudi.

Sementara itu, Gus Aab dalam tausiyahnya menyampaikan tentang Islam yang ramah, toleran dan cinta damai. “Saya menemukannya di NU Malaysia”.

Ketua Panitia Peringatan Maulid Nabi PCINU Malaysia Mahfudz Budiono mengatakan kesuksesan kegiatan tersebut ada di tangan semua warga NU, bukan PCI semata. “Acara tersebut adalah milik semua warga NU Malaysia”.


Baca juga: Patroli Indonesia-Malaysia ungkap 21 kasus penyelundupan di perbatasan

Baca juga: Sandi ingin kembangkan sektor parekraf Indonesia dengan Malaysia