G20 Indonesia
Kompolnas apresiasi pelibatan pecalang lancarkan KTT G20
15 November 2022 18:49 WIB
ki-ka Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol. Aan Suhanan, Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, anggota Kompolnas dan Dankor Brimob memantau situasi pengamanan kegiatan KTT G20 dari posko kendali di Bali, Selasa (15/11/2022). ANTARA/HO-Divisi Humas Polri.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Pudji Hartanto mengapresiasi langkah Polri melibatkan pecalang (satuan pengamanan desa adat Bali) dalam kelancaran pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Pudji menyebutkan, dari hasil pemantauan langsung di lapangan pendekatan kearifan lokal yang digunakan Polri bentuk kreativitas yang perlu diapresiasi.
"Apa yang sudah dilakukan, peningkatan-peningkatan yang kemudian menjadi suatu ide kreatif di lapangan itu yang ditekankan. Kami memberikan motivasi dan apresiasi," kata Pudji.
Mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri itu menyebutkan, Kompolnas melihat langsung ke lapangan pengamanan KTT G20 yang dilakukan Polri.
Baca juga: Jokowi-Iriana kenakan baju adat Bali dalam jamuan makan malam G20
Baca juga: Penyelenggaraan KTT G20 tumbuhkan ekonomi Bali 8,1 persen
Menurut dia, pendekatan ke masyarakat di Bali, lewat kearifan lokal yakni pecalang yang merupakan bagian dari fungsi bimbingan masyarakat (Binmas) Polri, mempermudah petugas kepolisian di lapangan untuk mengamankan kegiatan KTT G20. Utamanya mengatur kelancaran arus lalu lintas.
Selain itu, kata dia, kelancaran kegiatan KTT G20 ini juga berkat kerja sama masyarakat yang mendukung tugas kepolisian dengan membatasi aktivitas nya selama rangkaian acara puncak KTT G20 (15 dan 16 November).
"Dari lalu lintas sudah memutuskan aktivitas yang tidak perlu bisa menggunakan daring dan beraktivitas di rumah sehingga beban lalu lintas berkurang, itu positif sekali," ujarnya.
Pudji menyarankan agar strategi-strategi keamanan yang dilakukan pada saat KTT G20 ini dapat menjadi percontohan pada kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Tidak hanya itu, Kompolnas juga mengamati kesiapsiagaan anggota Polri dalam pengawalan kedatangan Presidensi KTT G20. Hal ini berjalan baik, karena adanya pengendalian dari Posko K31 yang dipimpin Dankor Brimob.
Baca juga: Pecalang pun "ikut" (jaga stabilitas) KTT G20 di Bali
"Dankorbrimob yang mengendalikan itu semua melalukan K3I, sehingga para penanggungjawab di lapangan sudah siap. Itu yang kami lihat sekarang, ini sedang berjalan terus semoga sampai selesai kegiatan G20 pengamanan bisa aman," ujar Pudji.
Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebutkan ada 1.055 orang pecalang yang dilibatkan dalam kegiatan pengamanan KTT G20.
'Informasi dari Dir Binmas Polda Bali, jumlah pecalang yang terlibat dalam pengamanan ada 1.055 orang," ucap Dedi.
Salah satu peran para pecalang melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan kegiatan KTT G20 agar situasi kamtibmas tetap kondusif sebelum maupun sesudah penyelenggaraan kegiatan internasional tersebut.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Pudji menyebutkan, dari hasil pemantauan langsung di lapangan pendekatan kearifan lokal yang digunakan Polri bentuk kreativitas yang perlu diapresiasi.
"Apa yang sudah dilakukan, peningkatan-peningkatan yang kemudian menjadi suatu ide kreatif di lapangan itu yang ditekankan. Kami memberikan motivasi dan apresiasi," kata Pudji.
Mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri itu menyebutkan, Kompolnas melihat langsung ke lapangan pengamanan KTT G20 yang dilakukan Polri.
Baca juga: Jokowi-Iriana kenakan baju adat Bali dalam jamuan makan malam G20
Baca juga: Penyelenggaraan KTT G20 tumbuhkan ekonomi Bali 8,1 persen
Menurut dia, pendekatan ke masyarakat di Bali, lewat kearifan lokal yakni pecalang yang merupakan bagian dari fungsi bimbingan masyarakat (Binmas) Polri, mempermudah petugas kepolisian di lapangan untuk mengamankan kegiatan KTT G20. Utamanya mengatur kelancaran arus lalu lintas.
Selain itu, kata dia, kelancaran kegiatan KTT G20 ini juga berkat kerja sama masyarakat yang mendukung tugas kepolisian dengan membatasi aktivitas nya selama rangkaian acara puncak KTT G20 (15 dan 16 November).
"Dari lalu lintas sudah memutuskan aktivitas yang tidak perlu bisa menggunakan daring dan beraktivitas di rumah sehingga beban lalu lintas berkurang, itu positif sekali," ujarnya.
Pudji menyarankan agar strategi-strategi keamanan yang dilakukan pada saat KTT G20 ini dapat menjadi percontohan pada kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Tidak hanya itu, Kompolnas juga mengamati kesiapsiagaan anggota Polri dalam pengawalan kedatangan Presidensi KTT G20. Hal ini berjalan baik, karena adanya pengendalian dari Posko K31 yang dipimpin Dankor Brimob.
Baca juga: Pecalang pun "ikut" (jaga stabilitas) KTT G20 di Bali
"Dankorbrimob yang mengendalikan itu semua melalukan K3I, sehingga para penanggungjawab di lapangan sudah siap. Itu yang kami lihat sekarang, ini sedang berjalan terus semoga sampai selesai kegiatan G20 pengamanan bisa aman," ujar Pudji.
Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebutkan ada 1.055 orang pecalang yang dilibatkan dalam kegiatan pengamanan KTT G20.
'Informasi dari Dir Binmas Polda Bali, jumlah pecalang yang terlibat dalam pengamanan ada 1.055 orang," ucap Dedi.
Salah satu peran para pecalang melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan kegiatan KTT G20 agar situasi kamtibmas tetap kondusif sebelum maupun sesudah penyelenggaraan kegiatan internasional tersebut.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022
Tags: