MRT apresiasi dukungan pemerintah soal kerja sama dengan tiga negara
15 November 2022 18:31 WIB
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi (tengah) bersama Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Won Hee-Ryong, serta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai penandatanganan nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) tentang pembangunan MRT Jakarta Fase 4 dengan lintas Fatmawati-Kampung Rambutan, di Bali, pada Senin (14/11/2022). ANTARA /HO-Kemenhub/pri.
Jakarta (ANTARA) - BUMD PT MRT Jakarta mengapresiasi dukungan penuh pemerintah pusat dan daerah soal kerja sama dengan tiga negara yakni Jepang, Inggris dan Korea Selatan, untuk mendukung pembangunan dan pengembangan MRT Jakarta.
Kerja sama dengan tiga negara tersebut, ucap Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Selasa, diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman dalam presidensi G20 di Bali, pada Senin (14/11).
"Atas nama PT MRT Jakarta (Perseroda), saya menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah pusat dan Provinsi DKI Jakarta atas dukungan penuhnya dalam pengembangan MRT Jakarta," kata Tuhiyat.
Dukungan pemerintah Indonesia dan negara-negara sahabat untuk pengembangan MRT Jakarta, kata Tuhiyat, amat sangat berarti, karena sebagai sistem perkeretaapian perkotaan pertama di Indonesia, mereka memiliki mandat untuk membangun, mengoperasikan, dan mengembangkan MRT Jakarta.
"Hal tersebut menjadikan sistem moda raya terpadu bukan lagi sebagai alat transportasi, melainkan sebagai 'city regenerator', 'urban platformer' dan network provider," ucapnya.
Baca juga: DKI gandeng Korsel untuk pembangunan MRT Fase IV
Penandatanganan nota kesepahaman itu sendiri meliputi:
1. Memorandum of Cooperation (MoC) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang terkait kelanjutan pembangunan MRT Jakarta koridor timur - barat fase 1 dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta mencakup Kalideres - Ujung Menteng.
2. Letter of Intent (LoI) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris terkait Kerja Sama Pembangunan MRT Jakarta.
3. Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Korea Selatan terkait pembangunan MRT Jakarta fase 4 koridor Fatmawati - Kampung Rambutan.
Penandatanganan itu sendiri disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri Jepang Satoru Mizushima; Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins; Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan Won Hee-Ryong, dan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Baca juga: Heru: Pengembangan MRT alihkan penggunaan kendaraan pribadi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa dengan adanya nota kesepahaman ini menjadi langkah awal percepatan pengembangan MRT di Jakarta yang dapat menjadi solusi mengurai kemacetan dan sebagai moda transportasi publik yang ramah lingkungan sehingga mampu mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara bersih.
DKI Jakarta sendiri, kata Budi, dinilai sebagai kota yang cukup representatif untuk percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan.
"Tempat-tempat lain yang sekarang sedang dilakukan studi berkaitan dengan MRT dan LRT, yaitu Medan, Bandung, Surabaya, dan Bali," ucapnya.
Momentum Presidensi Indonesia dalam KTT G20 tahun ini, tambah Budi, dimanfaatkan untuk menari peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan banyak negara, melalui pendanaan kreatif non-APBN.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya berharap agar proyek pengembangan MRT Jakarta ini dapat terlaksana dengan baik, tepat waktu, sehingga dapat semakin memudahkan perjalanan masyarakat di Jakarta.
Baca juga: Korea Selatan susul Jepang dan Inggris ikut proyek MRT Jakarta
"Dan juga makin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum untuk lingkungan berkelanjutan. Kami akan terus meluaskan jaringan MRT ke berbagai penjuru Jakarta karena transportasi massal dan modern serta berkelanjutan ialah masa depan kita," kata Heru Budi.
Inggris-Jepang
Sementara itu, Duta Besar Inggris Owen Jenkins menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan Inggris selalu siap mendukung Kementerian Perhubungan dan Pemerintah DKI Jakarta untuk mengembangkan fase-fase MRT berikutnya.
"Termasuk melalui 'Expression of Interest' dari UK Export Finance untuk menyiapkan pendanaan sebesar 1,25 miliar dolar AS. Kami siap berkolaborasi dengan seluruh mitra untuk membawa kerja sama ini ke tahap selanjutnya," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Inggris sangat bangga karena telah mengambil bagian dalam pengembangan transportasi kereta di Indonesia, termasuk proyek MRT Jakarta koridor timur - barat fase 1.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Menteri Satoru Mizushima yang menyebutkan bahwa meski Jepang telah berpartisipasi pada pembangunan MRT Jakarta koridor selatan - utara (Lebak Bulus - Bundaran HI) yang telah diresmikan oleh Presiden RI pada Maret 2019, dan berharap dilanjutkannya kerja sama tersebut akan meningkatkan hubungan kedua negara.
Baca juga: Jepang dan Inggris berminat ikut proyek pengembangan MRT Jakarta
"Saya berharap kelanjutan kerja sama ini akan semakin meningkatkan hubungan antara dua negara ke depannya di sektor perkeretaapian," ucap Satoru.
Kerja sama dengan tiga negara tersebut, ucap Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Selasa, diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman dalam presidensi G20 di Bali, pada Senin (14/11).
"Atas nama PT MRT Jakarta (Perseroda), saya menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah pusat dan Provinsi DKI Jakarta atas dukungan penuhnya dalam pengembangan MRT Jakarta," kata Tuhiyat.
Dukungan pemerintah Indonesia dan negara-negara sahabat untuk pengembangan MRT Jakarta, kata Tuhiyat, amat sangat berarti, karena sebagai sistem perkeretaapian perkotaan pertama di Indonesia, mereka memiliki mandat untuk membangun, mengoperasikan, dan mengembangkan MRT Jakarta.
"Hal tersebut menjadikan sistem moda raya terpadu bukan lagi sebagai alat transportasi, melainkan sebagai 'city regenerator', 'urban platformer' dan network provider," ucapnya.
Baca juga: DKI gandeng Korsel untuk pembangunan MRT Fase IV
Penandatanganan nota kesepahaman itu sendiri meliputi:
1. Memorandum of Cooperation (MoC) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang terkait kelanjutan pembangunan MRT Jakarta koridor timur - barat fase 1 dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta mencakup Kalideres - Ujung Menteng.
2. Letter of Intent (LoI) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris terkait Kerja Sama Pembangunan MRT Jakarta.
3. Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Korea Selatan terkait pembangunan MRT Jakarta fase 4 koridor Fatmawati - Kampung Rambutan.
Penandatanganan itu sendiri disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi; Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri Jepang Satoru Mizushima; Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins; Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan Won Hee-Ryong, dan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Baca juga: Heru: Pengembangan MRT alihkan penggunaan kendaraan pribadi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa dengan adanya nota kesepahaman ini menjadi langkah awal percepatan pengembangan MRT di Jakarta yang dapat menjadi solusi mengurai kemacetan dan sebagai moda transportasi publik yang ramah lingkungan sehingga mampu mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara bersih.
DKI Jakarta sendiri, kata Budi, dinilai sebagai kota yang cukup representatif untuk percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan.
"Tempat-tempat lain yang sekarang sedang dilakukan studi berkaitan dengan MRT dan LRT, yaitu Medan, Bandung, Surabaya, dan Bali," ucapnya.
Momentum Presidensi Indonesia dalam KTT G20 tahun ini, tambah Budi, dimanfaatkan untuk menari peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan banyak negara, melalui pendanaan kreatif non-APBN.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya berharap agar proyek pengembangan MRT Jakarta ini dapat terlaksana dengan baik, tepat waktu, sehingga dapat semakin memudahkan perjalanan masyarakat di Jakarta.
Baca juga: Korea Selatan susul Jepang dan Inggris ikut proyek MRT Jakarta
"Dan juga makin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum untuk lingkungan berkelanjutan. Kami akan terus meluaskan jaringan MRT ke berbagai penjuru Jakarta karena transportasi massal dan modern serta berkelanjutan ialah masa depan kita," kata Heru Budi.
Inggris-Jepang
Sementara itu, Duta Besar Inggris Owen Jenkins menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan Inggris selalu siap mendukung Kementerian Perhubungan dan Pemerintah DKI Jakarta untuk mengembangkan fase-fase MRT berikutnya.
"Termasuk melalui 'Expression of Interest' dari UK Export Finance untuk menyiapkan pendanaan sebesar 1,25 miliar dolar AS. Kami siap berkolaborasi dengan seluruh mitra untuk membawa kerja sama ini ke tahap selanjutnya," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Inggris sangat bangga karena telah mengambil bagian dalam pengembangan transportasi kereta di Indonesia, termasuk proyek MRT Jakarta koridor timur - barat fase 1.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Menteri Satoru Mizushima yang menyebutkan bahwa meski Jepang telah berpartisipasi pada pembangunan MRT Jakarta koridor selatan - utara (Lebak Bulus - Bundaran HI) yang telah diresmikan oleh Presiden RI pada Maret 2019, dan berharap dilanjutkannya kerja sama tersebut akan meningkatkan hubungan kedua negara.
Baca juga: Jepang dan Inggris berminat ikut proyek pengembangan MRT Jakarta
"Saya berharap kelanjutan kerja sama ini akan semakin meningkatkan hubungan antara dua negara ke depannya di sektor perkeretaapian," ucap Satoru.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: