Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta berencana untuk menggandeng seorang budayawati asal Flores untuk mempromosikan Labuan Bajo kepada para calon investor asal Bulgaria yang tertarik untuk berbisnis dalam industri pariwisata Labuan Bajo.

Dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Sofia, Selasa, disebutkan bahwa Dubes RI untuk Bulgaria merangkap Makedonia Utara dan Albania itu melakukan kegiatan di Jakarta guna menghadiri kegiatan Indo-Defence Expo 2022 serta membawa calon investor yang berkeinginan untuk berinvestasi di industri pariwisata Labuan Bajo.

Pada kunjungan itu, dia bertemu dengan salah seorang tokoh dan budayawati asal Flores Elisabet Yani Tararubi.


Baca juga: KBRI: Tidak ada WNI korban ledakan bom di Taksim Turki


“Kak Lis (Elisabet) sudah berkeliling di beberapa negara dan misinya hanya satu, memperkenalkan budaya dan wisata Flores kepada dunia, dan menurut saya Kak Lis patut mendapatkan gelar sebagai Duta Besar Budaya,” kata Dubes Bogananta.

Melalui Elisabet, dia berencana untuk mempromosikan Labuan Bajo untuk masyarakat Eropa lewat Bulgaria.

“Rencananya pada tahun 2023 kami akan ajak untuk berpartisipasi dalam acara Indonesian Art and Culture Festival di Bulgaria dengan mengusung tema Five Senses,” tambahnya.

Baca juga: KBRI: 19 pelajar Indonesia dapat beasiswa S1 dari Tunisia

Dalam kesempatan itu, Dubes Bogananta menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Elisabet untuk mengenalkan Flores dan Labuan Bajo di mata masyarakat internasional.

“Begitu membanggakan ketika saya berdiskusi dengan Kak Lis, rasa nasionalismenya tinggi, ia menceritakan detail ragam budaya, sejarah, etnis, tempat wisata,” tambahnya.

Sang budayawati pun sempat menyampaikan pesan kepada seorang pengusaha asal Bulgaria, terkait pentingnya menjaga keseimbangan antara membangun bisnis dan menjaga kelestarian alam, lingkungan, dan sumber daya manusia.


Baca juga: Huadian turut penuhi 40 persen kebutuhan listrik Bali selama KTT G20

Baca juga: Presiden Jokowi ajak anggota G20 atasi kesenjangan kapasitas kesehatan