Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa ekonomi mitra dagang utama Indonesia tetap tumbuh pada triwulan III/2022 di antaranya Tiongkok tumbuh 3,9 persen, Amerika Serikat 1,8 persen, Singapura 4,4 persen, Vietnam 13,7 persen, dan Uni Eropa 2,4 persen.

"Pertumbuhan global diperkirakan melambat dari 6,0 persen pada 2021 menjadi 3,2 persen pada 2022. Ekonomi beberapa mitra dagang utama tetap tumbuh," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Diketahui, perdagangan Indonesia dengan Tiongkok mengalami surplus 1,04 miliar dolar Tiongkok pada Oktober 2022.

Adapun komoditas penyumbang surplus utama Indonesia terhadap Tiongkok yakni bahan bakar mineral, besi dan baja, serta lemak dan minyak hewan nabati.

Sebagai mitra utama RI, nilai perdagangan Indonesia dengan Tiongkok mencapai 109,99 miliar dolar AS pada 2021, yang dikutip dari data Kementerian Perdagangan.

Kemudian, surplus neraca perdagangan RI juga terjadi dengan Amerika Serikat (AS) sebesar 1,28 miliar dolar AS pada Oktober 2022.

Setianto mengatakan, komoditas utama penyumbang surplus dengan AS yakni mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, lemak dan minyak hewan nabati, serta alas kaki.

Diketahui, AS menjadi salah satu mitra dagang utama Indonesia dengan nilai perdagangan kedua negara mencapai 37,12 miliar dolar AS pada 2021.

Menurut data International Monetary Fund (IMF) dua negara adidaya tersebut jadi mitra perdagangan utama Indonesia, yaitu sekitar 26,3 persen perdagangan dilakukan dengan China, dan 12,61 persen nilai perdagangan dengan Amerika Serikat.


Baca juga: BPS: Neraca Perdagangan RI surplus 5,67 miliar dolar pada Oktober 2022
Baca juga: BPS: Pertumbuhan ekonomi triwulan III serap 4,25 juta tenaga kerja
Baca juga: BPS catat ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen pada triwulan III