Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) akan menggelar konvensi 3nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 (IOG 2022) selama 23-25 November 2022 secara hybrid di Bali.

Chairman Organizing Committee IOG 2022 Mohammad Kemal menargetkan kehadiran total 11 ribu orang, masing-masing 1.000 orang secara onsite dan 10 ribu secara online.

“Kita ingin sebanyak-banyak yang bisa hadir offline, hanya saja situasi COVID-19 dan adanya keterbatasan ruang membuat harus ada pembatasan jumlah peserta. Sekarang, ada 23 ribu animo (berminat mengikuti IOG) secara online, kita ingin menggaet atensi sebesar-besarnya,” ucapnya di Jakarta, Selasa.

Ajang IOG 2022 merupakan gelaran hybrid pertama setelah dua tahun sebelumnya acara dilakukan secara virtual.

Konvensi ini bakal menghadirkan eksibisi sesuai dengan tema acara yang diangkat, yaitu Boosting Investment and Adapting Energy Transition through Stronger Collaborations, sehingga nanti ada virtual data room untuk para investor yang hendak melihat langsung data-data prospek Indonesia di sektor energi.

Kemudian, IOG 2022 akan menghadirkan lebih banyak lagi berbagai peluncuran produk maupun penandatanganan perjanjian komersial yang menunjukkan minat investasi dan kemudahan dalam berinvestasi di Indonesia.

Para pejabat negara tanah air yang menghadiri acara itu antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.

Ada tiga bagian besar konsep yang dibawakan dalam acara IOG 2022, yaitu Economic Recovery, Energy Security, dan Energy Transition. Hal itu dinilai linear dengan berbagai program pemerintah Indonesia seperti menjaga kebutuhan bahan bakar fosil seiring melakukan transisi menuju energi nan lebih berkelanjutan guna mengejar target net zero emission.

“Konvensi tersebut akan diisi oleh 120 para pembicara nasional dan internasional, di antaranya sejumlah menteri dari Indonesia, perwakilan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), dan CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik,” ungkapnya.

IOG 2022 dinilai menjadi salah satu poros penting bagi industri migas dalam usaha untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 standar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030 dengan tetap memastikan keberlanjutan lingkungan.

Pasalnya, acara ini akan dihadiri para pemangku kepentingan dari berbagai institusi dan perusahaan industri migas yang memegang peranan penting dalam menentukan masa depan energi Indonesia.

“Tujuannya dari konvensi ini adalah untuk menarik investasi, kedua untuk mendapatkan dukungan dari stakeholders, ketiga ialah showcasing-showcasing dari potensi Indonesia,” kata Kemal.

Baca juga: Konvensi IOG 2022 jadi upaya tarik investasi hulu migas di Indonesia
Baca juga: SKK Migas: Kepercayaan global pada pekerja migas RI semakin baik
Baca juga: Kontrak Blok South CPP dan Blok Liman cetak komitmen 20,3 juta dolar