"Saya merasa sangat terbantu dengan adanya bimbingan teknis ini dan kegiatannya sangat positif bagi saya," kata wirausaha kopi bernama Andi saat bimbingan teknis (bimtek) dengan tema "Digital Marketing: Strategi Pemasaran Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)" di Kecamatan Senen, Selasa.
Andi mengatakan, penyelenggaraan bimbingan teknis sangat positif dan pengembangan usaha melalui digitalisasi sangat membantu penjualan produk.
"Sangat membantu, karena dari segi 'digital marketing'-nya kita dijelaskan buat perkembangan usaha ke depannya. Dikasih tahu apa saja yang dibutuhkan, dikupas tuntas dari bimbingan ini," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Nurina salah satu narasumber dalam bimtek ini melihat para pelaku UMKM sebenarnya sudah memiliki dasar pemasaran digital (digital marketing). Namun belum menyesuaikan dengan tren sehingga penting dilakukan pembangunan literasi digital.
"Sangat sangat penting 'digital marketing' apalagi kita menghadapi globalisasi, produk-produk luar negeri gampang masuk ke Indonesia," katanya.
Baca juga: Sudin Parekraf Jakpus selenggarakan bimbingan teknis kewirausahaan
Produk UMKM kalau tidak siap dengan digital maka tidak bisa bertahan atau bahkan tidak bisa merambah ke negara lain.
Kepala Unit Pusat Studi Kewirausahaan Universitas Persada Indonesia YAI itu berharap adanya bimbingan teknis ini dapat menambah wawasan para peserta mengenai pengembangan dunia usaha. Tentunya berpengaruh terhadap peningkatan penghasilan sebagai seorang pengusaha.
Suku Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kota Administrasi Jakarta Pusat menyelenggarakan bimbingan teknis pengembangan kewirausahaan terpadu dengan tema "Digital Marketing: Strategi Pemasaran Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)" di Kecamatan Senen.
"Kegiatan bimbingan teknis dilakukan secara rutin, yakni setiap tahun kita adakan untuk pelaku wirausaha baru khususnya di Jakarta Pusat," ujar Kepala Suku Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kota Administrasi Jakarta Pusat Shinta Nindyawati di Jakarta, Selasa.
Sebagai salah satu pengampu Jakpreneur, pihaknya mengambil peran untuk membantu dan membina pengembangan usaha para anggota binaannya.
Dinas mengajari mereka mengenai fotografi, kemudian pembuatan bentuk unggahan di sosial media, seperti Instagram, Tiktok dan lainnya.
"Ini adalah salah satu sarana promosi yang paling cepat dan mungkin paling murah karena bisa menggunakan telepon seluler," katanya.