Hyundai dan OIKN kerja sama hadirkan ekosistem mobilitas cerdas
15 November 2022 08:59 WIB
Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono dan President and Head Urban Air Mobility Division Hyundai Motor Group Jaiwon Shin berfoto bersama usai menandatangani MoU kerja sama terkait pengembangan AAM di Nusantara, pada gelaran B20 Summit di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). ANTARA/HO-Hyundai.
Jakarta (ANTARA) - Hyundai Motor Group menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk bekerja sama membangun ekosistem mobilitas cerdas Advanced Air Mobility (AAM) di Indonesia.
MoU tersebut dilakukan pada saat perhelatan B20 Summit di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (14/11).
"Penerapan Advanced Air Mobility di Nusantara sesuai dengan semangat OIKN sebagai 'laboratorium hidup' di Indonesia yang terbuka bagi berbagai potensi untuk menciptakan budaya kerja, belajar, dan gaya hidup baru," ujar Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono dalam keterangan pers, Selasa.
Baca juga: Hyundai hadirkan Genesis Electrified G80 Special Edition untuk G20
Adapun penandatanganan ini bertujuan untuk memperkenalkan AAM sebagai bagian dari smart mobility ecosystem di ibu kota baru yang sedang dibangun oleh Indonesia.
Hyundai Motor Group berencana untuk mengembangkan roadmap dan meninjau konsep mobilitas yang terkonsolidasi untuk darat dan udara saat melaksanakan proyek demonstrasi AAM dan uji penerbangan.
Indonesia sendiri merupakan pasar penerbangan terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 18.000 pulau. Hal ini menjadi faktor penghambat untuk mengembangkan transportasi di darat. Selain itu, diperlukan adanya gerakan yang secara aktif memperkenalkan smart mobility ecosystem dalam proses relokasi ibu kota.
Hyundai Motor Group berharap dapat membantu meningkatkan mobilitas penduduk kepulauan dengan membangun ekosistem AAM secara efisien dengan memanfaatkan infrastruktur penerbangan dan kemampuan teknologi terdepan Indonesia.
Hyundai Motor Group juga berencana membangun ekosistem AAM global di luar kawasan Asia Tenggara berdasarkan pencapaiannya di Indonesia.
"Visi penerapan AAM adalah untuk menciptakan sistem transportasi udara yang aman, mudah diakses, ter-otomatisasi, dan terjangkau. Hal ini guna mencapai masa depan yang lebih baik, sehingga generasi mendatang dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik," ujar President and Head Urban Air Mobility Division Hyundai Motor Group Jaiwon Shin.
Hyundai Motor Group mengumumkan roadmap pengembangan AAM, yang mencakup segmen Urban Air Mobility (UAM) dan Regional Air Mobility (RAM), awal tahun ini dan sedang berupaya untuk mengembangkan solusi mobilitas udara ramah lingkungan.
Unit Supernal Hyundai Motor Group yang berbasis di Amerika Serikat bertujuan untuk memulai layanan UAM di Amerika Serikat pada tahun 2028, sementara Hyundai Motor Group berencana untuk meluncurkan layanan RAM pada tahun 2030-an.
Baca juga: Hyundai hadirkan fasilitas servis & suku cadang EV resminya di G20
Baca juga: Hyundai tandatangani perjanjian awal bisnis mobil komersial di China
Baca juga: 393 mobil listrik untuk G20 tiba di Bali
MoU tersebut dilakukan pada saat perhelatan B20 Summit di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (14/11).
"Penerapan Advanced Air Mobility di Nusantara sesuai dengan semangat OIKN sebagai 'laboratorium hidup' di Indonesia yang terbuka bagi berbagai potensi untuk menciptakan budaya kerja, belajar, dan gaya hidup baru," ujar Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono dalam keterangan pers, Selasa.
Baca juga: Hyundai hadirkan Genesis Electrified G80 Special Edition untuk G20
Adapun penandatanganan ini bertujuan untuk memperkenalkan AAM sebagai bagian dari smart mobility ecosystem di ibu kota baru yang sedang dibangun oleh Indonesia.
Hyundai Motor Group berencana untuk mengembangkan roadmap dan meninjau konsep mobilitas yang terkonsolidasi untuk darat dan udara saat melaksanakan proyek demonstrasi AAM dan uji penerbangan.
Indonesia sendiri merupakan pasar penerbangan terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 18.000 pulau. Hal ini menjadi faktor penghambat untuk mengembangkan transportasi di darat. Selain itu, diperlukan adanya gerakan yang secara aktif memperkenalkan smart mobility ecosystem dalam proses relokasi ibu kota.
Hyundai Motor Group berharap dapat membantu meningkatkan mobilitas penduduk kepulauan dengan membangun ekosistem AAM secara efisien dengan memanfaatkan infrastruktur penerbangan dan kemampuan teknologi terdepan Indonesia.
Hyundai Motor Group juga berencana membangun ekosistem AAM global di luar kawasan Asia Tenggara berdasarkan pencapaiannya di Indonesia.
"Visi penerapan AAM adalah untuk menciptakan sistem transportasi udara yang aman, mudah diakses, ter-otomatisasi, dan terjangkau. Hal ini guna mencapai masa depan yang lebih baik, sehingga generasi mendatang dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik," ujar President and Head Urban Air Mobility Division Hyundai Motor Group Jaiwon Shin.
Hyundai Motor Group mengumumkan roadmap pengembangan AAM, yang mencakup segmen Urban Air Mobility (UAM) dan Regional Air Mobility (RAM), awal tahun ini dan sedang berupaya untuk mengembangkan solusi mobilitas udara ramah lingkungan.
Unit Supernal Hyundai Motor Group yang berbasis di Amerika Serikat bertujuan untuk memulai layanan UAM di Amerika Serikat pada tahun 2028, sementara Hyundai Motor Group berencana untuk meluncurkan layanan RAM pada tahun 2030-an.
Baca juga: Hyundai hadirkan fasilitas servis & suku cadang EV resminya di G20
Baca juga: Hyundai tandatangani perjanjian awal bisnis mobil komersial di China
Baca juga: 393 mobil listrik untuk G20 tiba di Bali
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: