Bali (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerima lima unit bus dari Foxconn dan Indika Energy di Nusa Dua, Bali, Senin, untuk mendukung KTT G20.

Acara penyerahan bus listrik kepada Kementerian Investasi/BKPM itu dihadiri langsung oleh Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid dan Chairman Foxconn Young Liu.

Bahlil juga menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan dan fasilitasi rencana investasi Foxconn melalui Joint Venture (JV) dengan Indika Energy dalam mendukung pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia.

“Kehadiran Foxconn adalah sesuatu yang sudah ditunggu-tunggu lama. Tidak ada lagi yang bisa memperdebatkan kualitas produknya dan kontribusi Foxconn kepada global apalagi persoalan ICT (Information and Communication Technology). Hari ini Foxconn akan masuk ke Indonesia untuk bangun ekosistem baterai kendaraan listrik yang dimulai dari bus listrik. Kita juga akan mendorong sel baterai dan industri lainnya,” jelasnya dalam keterangan di Bali, Senin.

Bahlil juga menegaskan kembali bahwa Indonesia tidak memberikan perlakuan istimewa kepada salah satu negara tertentu untuk berinvestasi di Indonesia.

Baca juga: Mendikbudristek dan Menhub luncurkan bus listrik Merah Putih

Semua negara sama di mata Indonesia, termasuk Foxconn dari Taiwan yang memberikan kontribusi dalam mendorong Energi Baru Terbarukan (EBT) dan industri hijau di Indonesia.

Presiden Direktur Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan pihaknya dan Foxconn memberikan bus listrik untuk mendukung kegiatan forum B20 dan G20 serta mempromosikan green mobility (mobilitas hijau).

Melalui perusahaan JV Indika Energy dan Foxconn yaitu Foxconn Indika Motor (FIM), kerja sama ini bertujuan untuk mendukung Indonesia menjadi salah satu pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik.

FIM merupakan perusahaan patungan antara PT Mitra Motor Group (MMG), anak perusahaan Indika Energy dan Foxteq Singapore Pte. Ltd., anak perusahaan Foxconn.

“Kami melihat potensi pengembangan kendaraan listrik di Indonesia untuk pengurangan emisi. Kolaborasi ini adalah permulaan dari pengembangan ekosistem kendaraan listrik Indonesia yang komprehensif untuk masa depan berkelanjutan,” ungkap Arsjad.

Sementara itu, Chairman Foxconn Young Liu juga menyampaikan antusiasme perusahaan Taiwan itu untuk berkomitmen mendukung pengurangan emisi dan peningkatan penggunaan kendaraan listrik.

Baca juga: Kemenhub gelar simulasi pergerakan bus listrik untuk KTT G20

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi besar dalam hal green mobility. Apalagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara yang direncanakan untuk memanfaatkan energi hijau dengan transportasi massa yang terhubung dengan Internet of Things (IoT).

“Acara hari ini merayakan persahabatan antara Foxconn, Indika Energy, dan pemerintah Indonesia. Kami menunjukkan komitmen untuk mendukung target pemerintah menuju Indonesia Emas 2045 yang lebih bersih, hijau, dan lebih cerdas,” ujar Liu.

Bus listrik yang diserahkan masing-masing berkapasitas 45 orang dan digunakan selama pertemuan B20 dan G20 untuk mengantarkan tamu-tamu penting turun dari pesawat menuju ke ruang kedatangan di Bandar Udara Ngurah Rai. Bus listrik tersebut juga berfungsi sebagai bus ulang alik untuk tamu penting selama kegiatan pertemuan B20 dan G20.