Bali (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengapresiasi peran Turki dalam menghidupkan kembali Black Sea Grain Initiative atau Inisiatif Laut Hitam yang menjamin keamanan kapal dagang pengekspor gandum dari Ukraina.

"Pertemuan dengan Presiden Turki, saya menghargai kontribusi Turki pada Presidensi G20 dan mengapresiasi peran Turki menghidupkan kembali Black Sea Grain Initiative," kata Presiden dalam keterangan secara daring di Bali, Senin malam.

Black Sea Grain Initiative atau Inisiatif Laut Hitam merupakan kesepakatan Rusia dan Ukraina yang diperantarai Persatuan Bangsa-Bangsa untuk menjamin keamanan kapal dagang pengekspor gandum dari Ukraina, di tengah situasi konflik kedua negara itu.

Presiden menyampaikan konflik Rusia-Ukraina harus harus segera dicarikan solusi damai.

Baca juga: Presiden Jokowi tekankan G20 harus hasilkan kerja sama konkret

Baca juga: Jokowi sampaikan dukacita mendalam atas serangan bom di Istanbul


Di sisi lain dia mendorong penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Turki, termasuk pembukaan akses pasar bagi produk-produk pertanian dan kolaborasi antar industri pertahanan Indonesia-Turki.

Sebelumnya dalam pertemuan bilateral dengan presiden Turki Recep Tayyib Erdogan di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Senin petang, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Turki yang terus berkontribusi agar G20 tetap dapat bekerja.

"Terima kasih atas kehadirannya di KTT G20. Bagi Indonesia, G20 harus dapat menghasilkan kerja sama konkret," kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Indonesia dan Turki perkuat kerja sama di bidang LHK

Sebagai dua pemimpin dunia yang sama-sama menaruh perhatian kepada upaya penyelesaian konflik Rusia-Ukraina, kedua presiden juga bertukar pikiran mengenai apa yang dapat dilakukan bersama untuk mencari solusi damai dan untuk mencegah dampak negatifnya secara global, khususnya terhadap keamanan pangan dan energi.