Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan dan Universitas Papua (Unipa) bekerja sama menggelar pelatihan pengolahan sagu bagi masyarakat di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Ketua Tim Unhas, Asmi Citra Malina, S.Pi, M.Agr, PhD, dalam taklimat media yang diterima di Makassar, Senin, menjelaskan Distrik Masni merupakan salah satu distrik di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat dengan potensi sagu cukup besar.

Ia mengatakan saat ini sebagian besar potensi sagu yang ada tidak dimanfaatkan, bahkan sebagian telah dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.

Dari hasil pengamatan di lokasi mitra, kata dia, potensi sagu yang ada sebagian besar berupa hutan sagu alam dan dibiarkan tanpa dipanen oleh pemilik hak ulayat (masyarakat hukum adat), padahal permintaan komoditas sagu di pasaran lokal cukup tinggi.

"Lokasi mitra berjarak sekitar 100 km dari ibu kota provinsi dan telah memiliki infrastruktur jalan raya sehingga akses pemasaran hasil menjadi lebih mudah. Pengolahan sagu oleh masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Arui dilakukan secara tradisional oleh satu keluarga atau beberapa keluarga secara gotong royong,” katanya.

Ia menjelaskan pelatihan tersebut bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat Poktan Arui dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi olahan sagu, manajemen usaha kelompok dan pemasaran hasil produksi. Pelatihan yang dilakukan berupa pelatihan pembuatan sagu basah, sagu kering dan sagu termodifikasi, serta dilakukan pemasangan/setting peralatan di lokasi mitra termasuk alat pengering tenaga surya. Peserta pelatihan terdiri atas anggota Poktan Arui, masyarakat Distrik Masni, dan mahasiswa MBKM dari Unipa.

Ia menambahkan kegiatan tersebut merupakan bentuk konsistensi Unhas dan Unipa dalam melaksanakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan terus berperan dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan.

Tidak hanya itu, juga mendorong pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, dan pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup.

Kegiatan ini yang menjadi bagian dari Program Kosabangsa, selain melakukan pelatihan juga memberikan bantuan peralatan pengolahan sagu untuk mendukung agar proses produksi bisa lebih cepat.

"Pada program ini, pelaksananya adalah tim dari Unipa dan kami dari Unhas mendampingi mereka melakukan pelatihan. Banyak dosen yang terlibat dalam kegiatan tersebut dari kedua universitas,” demikian Asmi Citra Malina.
​​​​​​​
Baca juga: Kementerian Kesehatan mendukung Unhas menjadi pusat pengembangan sagu

Baca juga: Mentan meminta Papua Barat melestarikan sagu sebagai cadangan pangan

Baca juga: UNIPA Manokwari kembali melahirkan delapan dokter muda Papua

Baca juga: Gelar kompetisi MTQ tingkat Universitas UNIPA