Jakarta (ANTARA) - Membangun komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama menjadi cita-cita bersama masyarakat kedua negara, ujar Duta Besar (Dubes) China untuk Indonesia Lu Kang.

Pernyataan itu dikemukakan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 Kelompok 20 (G20) yang akan diselenggarakan di Bali.

China mendukung Indonesia dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua G20 tahun ini, dan berharap KTT itu akan membantu memperkuat kerja sama internasional dalam memerangi pandemi COVID-19, mendorong pemulihan ekonomi dunia, serta menjaga ketahanan pangan dan energi global, kata Lu kepada Xinhua.

Sebagai dua negara berkembang utama, kedua pihak telah memelihara komunikasi dan koordinasi yang erat dalam berbagai urusan multilateral, mendedikasikan diri mereka untuk melindungi kepentingan bersama negara-negara berkembang, serta berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan dan dunia pada umumnya, imbuh Lu.

Sang dubes menyoroti fakta bahwa Presiden China Xi Jinping dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dalam lawatan presiden yang akrab disapa Jokowi itu ke China Juli lalu, telah memutuskan arah keseluruhan dalam membangun komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama.

China dan Indonesia berada pada tahap pembangunan yang sama, memiliki kepentingan yang saling terkait, menganut filosofi dan jalur pembangunan yang serupa, serta berbagi masa depan yang saling terkait erat, urai Lu.

Kedua negara akan terus memperdalam empat pilar kerja sama mereka yang mencakup politik, ekonomi, pertukaran antarmasyarakat, dan proyek maritim, papar Lu.
Setelah rampung dan beroperasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang merupakan proyek unggulan dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra, akan mengurangi kemacetan lalu lintas secara signifikan, menjadikan perjalanan semakin nyaman bagi masyarakat setempat, meningkatkan lingkungan investasi lokal, menggenjot bisnis dan pariwisata di sepanjang rute itu, serta mempercepat pembangunan koridor ekonomi kereta cepat, kata Lu


Kesuksesan proyek tersebut akan memajukan pengembangan hubungan bilateral dan membentuk model baru bagi kerja sama praktis bilateral dalam berbagai sektor, terutama di bidang infrastruktur, ujar Lu.

Kawasan Industri Morowali Indonesia dan PT Virtue Dragon Nickel Industry Park, yang juga merupakan proyek penting dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra, telah menghasilkan pemasukan pajak, peluang kerja, dan pendapatan devisa, serta memberikan peluang kepada Indonesia untuk berpartisipasi lebih besar dalam rantai industri baja tahan karat (stainless steel) dan energi baru global, tutur Lu.

Lu menyampaikan bahwa China dan Indonesia telah bersama-sama menorehkan bab persahabatan sejak awal merebaknya pandemi COVID-19.

China pertama memberikan bantuan untuk Indonesia guna memerangi pandemi dan memprakarsai kerja sama bilateral dalam penelitian dan pengembangan vaksin dan obat-obatan COVID-19, serta mendukung Indonesia dalam membangun pusat produksi vaksin, kata Lu.

Kerja sama vaksin COVID-19 antara perusahaan China dan Indonesia menjadi pencapaian penting dalam membangun komunitas China-Indonesia yang lebih erat dengan masa depan bersama, imbuh Lu.

Perkembangan hubungan bilateral yang sehat tersebut tidak hanya bermanfaat bagi kepentingan jangka panjang kedua negara, tetapi juga memiliki dampak yang positif dan mendalam baik secara regional maupun global, kata Lu.

Dubes Lu menuturkan dirinya meyakini bahwa di bawah panduan bersama para pemimpin dari kedua negara, hubungan China-Indonesia akan terus berkembang dan membuat kontribusi yang lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mereka, mempromosikan perdamaian dan stabilitas yang langgeng di Asia-Pasifik, mendorong solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara berkembang, serta menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran dunia.