Kuala Lumpur (ANTARA) - Sebanyak dua perwakilan media asing dan satu organisasi penyiaran yang ada di Malaysia meliput kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada 15-16 November 2022.

Berdasar data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, menurut Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya Yoshi Iskandar, ada tiga media saja yang mengajukan permohonan untuk bisa meliput KTT G20 di Bali, itu pun seluruhnya media asing yang kebetulan ada di Malaysia.

Ada dari Asia Pacific Broadcasting Union, organisasi penyiaran Asia Pasifik yang memiliki 287 anggota di 57 negara dan kawasan, yang memiliki kantor pusat di Kuala Lumpur. Lalu ada Phoenix TV yang memiliki kantor pusat di Guangdong dan Hong Kong.

Selanjutnya Associated Press (US company) di Malaysia yang, menurut dia, juga mengajukan permohonan untuk dapat meliput KTT G20 di Bali.

Baca juga: Amerika Serikat, Australia dan Jepang kecam Rusia

Sementara untuk media lokal dari Malaysia sejauh ini tidak ada yang mengajukan permohonan untuk melakukan peliputan KTT G20 melalui KBRI Kuala Lumpur, kata dia.

Kemungkinan, menurut dia, karena mereka sedang fokus meliput kegiatan kampanye yang sedang berlangsung dan persiapan pemilihan umum Malaysia yang akan dilaksanakan pada Sabtu, 19 November 2022.

Malaysia memasuki masa kampanye sejak 5 hingga 18 November 2022. Seluruh media massa lokal fokus pada pemberitaan politik, berkaitan dengan kampanye calon-calon legislatif dan partai-partai yang berkoalisi.

Suruhanjaya Pilihan Raya atau Komisi Pemilihan Umum Malaysia telah menetapkan 15 November sebagai hari pemungutan suara awal bagi anggota polisi, tentara dan tim aksi umum beserta istri mereka. Sedangkan warga Malaysia lainnya akan melakukan pemungutan suara pada 19 November.

Baca juga: CPOPC manfaatkan presidensi RI di G20 kampanye sawit berkelanjutan
Baca juga: Putin tinggalkan Australia lebih cepat