BKKBN jadi pembicara utama Konferensi Internasional ICFP 2022 Thailand
13 November 2022 09:47 WIB
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Muhammad Rizal. M. Damanik dalam webinar “Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas” dari Royco, Selasa (25/1/2022). ANTARA/HO.
Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan mewakili Indonesia untuk menjadi pembicara utama pada Konferensi Internasional tentang Keluarga Berencana (ICFP) 2022 di Pattaya, Thailand pada 14-17 November mendatang.
“Delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dengan didampingi Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina dan saya,” kata Deputi bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN M Rizal M. Damanik dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Dalam ICFP 2022 yang bertema Family Planning and Universal Health Coverage: Innovative, Collaborate, Accelerate tersebut, penunjukan Indonesia untuk menjadi pembicara didasari oleh pengakuan dunia atas capaian BKKBN memperoleh Penghargaan United Nations Population Award (UNPA) 2022 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: BKKBN dukung G20 lewat Gerakan Keluarga Indonesia Bangga
Baca juga: BKKBN: Ayah tonggak lindungi kesehatan dan kesejahteraan keluarga
Rizal menyatakan Indonesia memiliki reputasi baik dalam Program Keluarga Berencana (KB). Oleh karenanya, banyak negara ingin belajar tentang membuat strategi keluarga berencana dan kependudukan dengan Indonesia.
BKKBN akan memanfaatkan forum, untuk mengukur sejauh mana prestasi atau capaian pelaksanaan program KB dan akan bandingkan dengan negara anggota ICFP.
Selain itu, Indonesia akan memanfaatkan momen tersebut untuk bertukar pikiran supaya program KB dapat berjalan lebih maksimal.
“Kita bisa mengukur bagaimana keberhasilan program kita dan bisa melihat bagaimana negara-negara lain dalam pelaksanaan family planning, khususnya kalau dikaitkan dengan situasi pandemi,” ucapnya.
Dalam acara yang berfokus pada jaminan kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan keluarga berencana, diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia karena belum lepas dari permasalahan jaminan kesehatan, terutama pada layanan keluarga berencana.
Baca juga: Mitos dan persepsi yang keliru seputar alat kontrasepsi
Meskipun sudah ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang telah dikover Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), seperti pemasangan alat kontrasepsi implan.
Rizal berharap dengan mewakili pergi ke acara tersebut, akan lebih menyempurnakan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang dibangun oleh BKKBN, terutama dalam hal jaminan kesehatan pada pelaksanaan pelayanan keluarga berencana.
“Delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dengan didampingi Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina dan saya,” kata Deputi bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN M Rizal M. Damanik dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Dalam ICFP 2022 yang bertema Family Planning and Universal Health Coverage: Innovative, Collaborate, Accelerate tersebut, penunjukan Indonesia untuk menjadi pembicara didasari oleh pengakuan dunia atas capaian BKKBN memperoleh Penghargaan United Nations Population Award (UNPA) 2022 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Baca juga: BKKBN dukung G20 lewat Gerakan Keluarga Indonesia Bangga
Baca juga: BKKBN: Ayah tonggak lindungi kesehatan dan kesejahteraan keluarga
Rizal menyatakan Indonesia memiliki reputasi baik dalam Program Keluarga Berencana (KB). Oleh karenanya, banyak negara ingin belajar tentang membuat strategi keluarga berencana dan kependudukan dengan Indonesia.
BKKBN akan memanfaatkan forum, untuk mengukur sejauh mana prestasi atau capaian pelaksanaan program KB dan akan bandingkan dengan negara anggota ICFP.
Selain itu, Indonesia akan memanfaatkan momen tersebut untuk bertukar pikiran supaya program KB dapat berjalan lebih maksimal.
“Kita bisa mengukur bagaimana keberhasilan program kita dan bisa melihat bagaimana negara-negara lain dalam pelaksanaan family planning, khususnya kalau dikaitkan dengan situasi pandemi,” ucapnya.
Dalam acara yang berfokus pada jaminan kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan keluarga berencana, diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia karena belum lepas dari permasalahan jaminan kesehatan, terutama pada layanan keluarga berencana.
Baca juga: Mitos dan persepsi yang keliru seputar alat kontrasepsi
Meskipun sudah ada beberapa jenis alat kontrasepsi yang telah dikover Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), seperti pemasangan alat kontrasepsi implan.
Rizal berharap dengan mewakili pergi ke acara tersebut, akan lebih menyempurnakan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang dibangun oleh BKKBN, terutama dalam hal jaminan kesehatan pada pelaksanaan pelayanan keluarga berencana.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: