Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik menyatakan peluang perempuan di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) sangat besar dan perlu dioptimalkan.

“Hal ini didukung dengan data di mana saat ini sekitar 64 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan,” ucap dia usai menerima audiensi pengurus Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan Yayasan Pekka untuk mendukung pengembangan ekonomi perempuan di Indonesia.

Para anggota Pekka menyampaikan inisiatif dan keinginan berkolaborasi dengan Kemenkop dalam memberdayakan perempuan.

"Kolaborasi dalam pendampingan dan penguatan kapasitas ekonomi UMKM maupun koperasi. Hal ini sangat bagus dan juga sejalan dengan prioritas Kementerian Koperasi sekarang, yakni untuk pengembangan usaha perempuan, anak muda dan produk ramah lingkungan," kata Riza Damanik.

Lebih lanjut, Riza menambahkan bahwa agenda Kemenkop tahun 2022 adalah pemulihan dan transformasi UMKM nasional.

“Untuk itu, sebagian besar program prioritas Kemenkop tahun 2022 langsung menyasar anak muda, perempuan, serta fokus untuk mendukung pengembangan usaha yang ramah lingkungan berbasis keunggulan lokal,” ujarnya.

Yayasan Pekka fokus terhadap pemberdayaan perempuan kepala keluarga untuk menjamin dan meningkatkan penghidupan serta aktif dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan. Didukung oleh Program MAMPU, Pekka beroperasi di 27 provinsi dan sekitar 129 desa/kelurahan.

Baca juga: Pengembangan usaha ramah lingkungan jadi prioritas Kemenkop tahun 2023
Baca juga: Kemenkop: Minyak makan merah lebih enak dan lebih sehat
Baca juga: Kemenkop UKM paparkan upaya akselerasi capai 30 juta UMKM digital