Wall Street perpanjang kenaikan, dipicu sentimen positif & inflasi AS
12 November 2022 06:33 WIB
Arsip Foto - Pialang bekerja di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York City, New York, AS, Jumat (6/3/2020). ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly/am.
New York (ANTARA) - Wall Street menguat didorong sentimen positif pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang reli yang dimulai sehari sebelumnya setelah angka inflasi yang lemah meningkatkan harapan Federal Reserve (Fed) akan menjadi kurang agresif dengan kenaikan suku bunganya.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 32,49 poin atau 0,10 persen, menjadi menetap di 33.747,86 poin. Indeks S&P 500 terangkat 36,56 poin atau 0,92 persen, menjadi berakhir di 3.992,93 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 209,18 poin atau 1,88 persen, menjadi ditutup pada 11.323,33 poin.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi dan komunikasi masing-masing melonjak 3,06 persen dan 2,48 persen, melampaui sektor lainnya. Sementara itu, sektor perawatan kesehatan turun 1,28 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.
Baca juga: Wall Street berakhir naik tajam, Indeks Dow Jones melonjak 1.201 poin
Untuk minggu ini Indeks Dow Jones terangkat 4,1 persen, Indeks S&P 500 melonjak 5,9 persen dan Indeks Nasdaq melambung 8,1 persen. Ini adalah kenaikan mingguan terbesar S&P 500 sejak Juni dan kenaikan mingguan terbesar Nasdaq sejak Maret.
Reaksi pasar di atas muncul ketika tanda-tanda menggembirakan dalam inflasi AS meningkatkan harapan untuk kenaikan suku bunga yang kurang agresif dari Federal Reserve.
Data yang dirilis Kamis (10/11/2022) menunjukkan indeks harga konsumen inti dan utama untuk Oktober naik lebih rendah dari yang diperkirakan, mendorong inflasi tingkat tahunan turun dari bulan sebelumnya.
Baca juga: IHSG jelang akhir pekan melesat, kembali ke angka di atas 7.000
Tingkat inflasi tahun-ke-tahun melambat menjadi 7,7 persen untuk bacaan utama, dari 8,2 persen pada September. Tingkat inflasi inti melambat menjadi 6,3 persen pada Oktober secara tahun ke tahun dari 6,6 persen di bulan sebelumnya.
"Apa yang benar-benar kita lihat hari ini hanyalah tindak lanjut dari kemarin. Ada banyak uang yang disimpan di luar pasar yang masuk kembali," kata Ahli Strategi Portofolio Senior Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey, di New York seperti dikutip oleh Reuters.
Investor memperkirakan peluang 81 persen untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Desember dan peluang 19 persen untuk kenaikan 75 basis poin, menurut alat CME Fedwatch.
Baca juga: Dolar perpanjang penurunan, dipicu tanda-tanda inflasi AS mendingin
Baca juga: Harga emas naik 15,70 dolar, catat minggu terbaik dalam 30 bulan
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 32,49 poin atau 0,10 persen, menjadi menetap di 33.747,86 poin. Indeks S&P 500 terangkat 36,56 poin atau 0,92 persen, menjadi berakhir di 3.992,93 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 209,18 poin atau 1,88 persen, menjadi ditutup pada 11.323,33 poin.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi dan komunikasi masing-masing melonjak 3,06 persen dan 2,48 persen, melampaui sektor lainnya. Sementara itu, sektor perawatan kesehatan turun 1,28 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.
Baca juga: Wall Street berakhir naik tajam, Indeks Dow Jones melonjak 1.201 poin
Untuk minggu ini Indeks Dow Jones terangkat 4,1 persen, Indeks S&P 500 melonjak 5,9 persen dan Indeks Nasdaq melambung 8,1 persen. Ini adalah kenaikan mingguan terbesar S&P 500 sejak Juni dan kenaikan mingguan terbesar Nasdaq sejak Maret.
Reaksi pasar di atas muncul ketika tanda-tanda menggembirakan dalam inflasi AS meningkatkan harapan untuk kenaikan suku bunga yang kurang agresif dari Federal Reserve.
Data yang dirilis Kamis (10/11/2022) menunjukkan indeks harga konsumen inti dan utama untuk Oktober naik lebih rendah dari yang diperkirakan, mendorong inflasi tingkat tahunan turun dari bulan sebelumnya.
Baca juga: IHSG jelang akhir pekan melesat, kembali ke angka di atas 7.000
Tingkat inflasi tahun-ke-tahun melambat menjadi 7,7 persen untuk bacaan utama, dari 8,2 persen pada September. Tingkat inflasi inti melambat menjadi 6,3 persen pada Oktober secara tahun ke tahun dari 6,6 persen di bulan sebelumnya.
"Apa yang benar-benar kita lihat hari ini hanyalah tindak lanjut dari kemarin. Ada banyak uang yang disimpan di luar pasar yang masuk kembali," kata Ahli Strategi Portofolio Senior Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey, di New York seperti dikutip oleh Reuters.
Investor memperkirakan peluang 81 persen untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Desember dan peluang 19 persen untuk kenaikan 75 basis poin, menurut alat CME Fedwatch.
Baca juga: Dolar perpanjang penurunan, dipicu tanda-tanda inflasi AS mendingin
Baca juga: Harga emas naik 15,70 dolar, catat minggu terbaik dalam 30 bulan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: