Jakarta (ANTARA) — Psikiater dan penulis Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ meluncurkan bukunya yang ke-13 bertajuk “Cegah Bunuh Diri Remaja: Yuk, Deteksi!” di Jakarta, Jumat.
Wanita yang akrab disapa Noriyu ini menyampaikan, buku ini mengulas tantangan kesehatan jiwa remaja akibat pandemi.
“Terdapat 4 dimensi yang signfikan untuk deteksi dini faktor risiko bunuh diri, yaitu peraasaan kesepian, perasaan hilang harapan, perasaan ingin menjadi sesuatu yang bermakna, dan perasaan menjadi beban. Setelah terjadi pandemi, dimensi-dimensi tersebut malah semakin terdampak dan teramplifikasi pada remaja,” ujarnya.
Skrining atau penapisan sangatlah krusial untuk pencegahan bunuh diri remaja. Jadi sebelum remaja muncul ide bunuh diri, penting untuk memperhatikan dan memelihara wellbeing mental remaja.
Noriyu melanjutkan, dirinya ingin memastikan bahwa remaja diberikan kesempatan untuk bersuara dan berperan dalam diskusi-diskusi tentang mereka terutama dalam upaya pencegahan bunuh diri.
“Saya tidak mau remaja semata-mata menjadi obyek penelitian dan penerapan kebijakan yang tidak sesuai dengan diri mereka,” tegasnya.
Buku ini juga mendapatkan endorsement dari Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Budi Gunadi menuliskan pesan melalui buku CBDRYD bahwa dengan semakin banyaknya skrining atau penapisan kesehatan jiwa di sekolah-sekolah maka semakin dini bantuan yang dapat diberikan pada generasi muda kita, sehingga bunuh diri di kalangan remaja dapat dicegah.
“Saya berharap bahwa dengan dukungan Menteri Kesehatan, akan ada keberpihakan program kesehatan jiwa bagi remaja terutama melalui alokasi anggaran untuk penapisan dan juga intervensi,” tukasnya.