Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) sektor industri sebagai salah satu dukungan terhadap Program Kartu Prakerja.

“Kami meminimalkan kesenjangan antara persyaratan tenaga kerja industri dan skill tenaga kerja. Salah satu upayanya melalui pelaksanaan Program Diklat 3 in 1 yang telah disesuaikan dengan kebutuhan industri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dalam Program Diklat 3 in 1, lanjutnya, selain mendapatkan pelatihan, peserta juga memperoleh sertifikat kompetensi dan langsung ditempatkan kerja.

“Bahkan, sikap dan karakter peserta akan dibentuk sebelum nantinya terjun di dunia industri,” ungkapnya.

Baca juga: Menko Airlangga : 3,9 juta orang daftar Kartu Prakerja gelombang 19

Sejalan dengan itu Kemenperin mengapresiasi pelaksanaan Program Kartu Prakerja sebagai peningkatan kompetensi (skilling, upskilling, dan reskilling) angkatan kerja di Indonesia.

“Program Kartu Prakerja bersinergi dengan berbagai lembaga pelatihan terkurasi dalam menyediakan lebih dari 1000 jenis pelatihan di berbagai bidang sejak tahun 2020,” katanya.

Guna mengakselerasi visi yang sama dalam meningkatkan kompetensi SDM, BPSDMI Kemenperin berkolaborasi dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) untuk menyelenggarakan pelatihan soft skill team work di Industri.

“Jadi pelatihan soft skill ini dapat menjadi bekal utama bagi para calon tenaga kerja dalam membangun kerja tim yang lebih efektif, produktif, dan solid, demi mendukung produktivitas kerja dan memberi dampak baik bagi perusahaan tempat bekerjanya nanti, khususnya di sektor industri," papar Arus.

Baca juga: Kemenkeu: Kartu Prakerja dorong capai Visi Indonesia 2045

Pelatihan tersebut telah diselenggarakan pada 5 November 2022 secara hibrid diikuti lebih dari 300 peserta yang tersebar di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) se-Indonesia (Jakarta, Surabaya, Medan, Padang, Makassar, Denpasar, dan Yogyakarta). Khusus peserta dari Jakarta hadir secara fisik.

Menurut Arus, kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan dunia pendidikan, sejalan dengan tujuan masing-masing institusi yaitu menciptakan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan mempunyai daya saing di dunia kerja dan visi BDI yang menyelenggarakan pelatihan keterampilan kerja yang relevan dengan kebutuhan dunia industri.

Direktur MPPKP Kurniasih Suditomo mengatakan kolaborasi pemerintah, swasta, dunia pendidikan, juga dunia industri itu nyata di Program Kartu Prakerja.

"Tentunya hal ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi para peserta di dunia industri serta menambah keterampilan dari pelatihan yang didapatkan selama mengikuti Diklat 3 in 1,” katanya.

Adapun fokus pelatihan Diklat 3 in 1 yang tersebar di seluruh BDI Kemenperin, antara lain sewing operator, assembling operator alas kaki, pembuatan batik tulis, game programmer, operator produksi olahan makanan, pembuatan batik cap, dan aneka olahan rumput laut.

Baca juga: Tingkatkan kompetensi, Kemenperin gelar diklat "3 in 1" di tujuh balai
Baca juga: BPSDMI Kemenperin gelar pelatihan SDM untuk dorong industri nasional