Museum Kebangkitan Nasional buka pameran temporer "Kelana Bestari"
10 November 2022 13:36 WIB
Pembukaan Pameran Kelana Bestari yang mengangkat tokoh dr. Wahidin Soedirohoesodo, di Museum Kebangkitan Nasional pada Kamis (10/11/2022) (ANTARA/Suci Nurhaliza)
Jakarta (ANTARA) - Bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional 10 November, Museum Kebangkitan Nasional membuka pameran temporer bertajuk "Kelana Bestari" yang mengangkat kisah hidup tokoh pergerakan nasional dr. Wahidin Soedirohoesodo.
"Kita akan peringati bersama-sama sosok penting yaitu dr. Wahidin Soedirohoesodo sebagai seorang penggerak. Harapan kami, pameran ini bisa membuka wawasan kita bersama-sama," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum Kebangkitan Nasional Pustanto dalam acara pembukaan di Jakarta, Kamis.
Pustanto mengatakan bahwa pameran Kelana Bestari akan menampilkan kisah dr. Wahidin Soedirohoesodo dengan kemasan yang menarik agar dapat menggugah masyarakat khususnya generasi muda untuk melanjutkan apa yang telah dicapai oleh para pahlawan.
Sebagai informasi, dr. Wahidin Soedirohoesodo merupakan seorang lulusan Dokter Djawa School yang berkelana ke seantero Pulau Jawa untuk membujuk para bangsawan agar mau menyumbangkan harta mereka demi pendidikan anak bangsa.
Baca juga: Muskitnas gelar Pendar Cahaya cermati kesehatan jiwa lewat sejarah
Baca juga: Muskitnas rayakan Hari Kebangkitan Nasional lewat "Ma(s)sa Bangkit"
Ketua Kegiatan Pameran Kelana Bestari Titis Kuncoro Wati menjelaskan, pameran tersebut memiliki tiga tujuan penting yaitu meneladani ketokohan dan perjuangan dr. Wahidin Soedirohoesodo, menampilkan perspektif humanis dari sosok dr. Wahidin Soedirohoesodo, dan menginterpretasikan nilai historis dari dr. Wahidin Soedirohoesodo.
"Dan dalam penyelenggaraan pameran ini, kami bekerja sama dengan komunitas kolektif Serrum yang bergerak di bidang seni dan pendidikan," ujar Titis.
Selama pameran yang berlangsung mulai 10 November hingga 3 Desember 2022, berbagai kegiatan pendukung juga akan diselenggarakan seperti Workshop Membatik yang bekerja sama dengan Museum Batik Indonesia.
Selain itu, ada Workshop Gerabah yang bekerja sama dengan Museum Seni Rupa dan Keramik, Workshop Sketsa yang bekerja sama dengan KamiSketsa Galeri Nasional, dan Workshop Wayang Kertas yang bekerja sama dengan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI)
Ada juga diskusi daring Sejarah dan Permuseuman, podcast Ngopi di Museum, dan nonton bareng akhir pekan yang didukung oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Baca juga: Pengelola museum kemas peringatan Harkitnas semenarik mungkin
Baca juga: Sekolah Musik Tradisional Gratis di Museum Kebangkitan Nasional
"Kita akan peringati bersama-sama sosok penting yaitu dr. Wahidin Soedirohoesodo sebagai seorang penggerak. Harapan kami, pameran ini bisa membuka wawasan kita bersama-sama," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum Kebangkitan Nasional Pustanto dalam acara pembukaan di Jakarta, Kamis.
Pustanto mengatakan bahwa pameran Kelana Bestari akan menampilkan kisah dr. Wahidin Soedirohoesodo dengan kemasan yang menarik agar dapat menggugah masyarakat khususnya generasi muda untuk melanjutkan apa yang telah dicapai oleh para pahlawan.
Sebagai informasi, dr. Wahidin Soedirohoesodo merupakan seorang lulusan Dokter Djawa School yang berkelana ke seantero Pulau Jawa untuk membujuk para bangsawan agar mau menyumbangkan harta mereka demi pendidikan anak bangsa.
Baca juga: Muskitnas gelar Pendar Cahaya cermati kesehatan jiwa lewat sejarah
Baca juga: Muskitnas rayakan Hari Kebangkitan Nasional lewat "Ma(s)sa Bangkit"
Ketua Kegiatan Pameran Kelana Bestari Titis Kuncoro Wati menjelaskan, pameran tersebut memiliki tiga tujuan penting yaitu meneladani ketokohan dan perjuangan dr. Wahidin Soedirohoesodo, menampilkan perspektif humanis dari sosok dr. Wahidin Soedirohoesodo, dan menginterpretasikan nilai historis dari dr. Wahidin Soedirohoesodo.
"Dan dalam penyelenggaraan pameran ini, kami bekerja sama dengan komunitas kolektif Serrum yang bergerak di bidang seni dan pendidikan," ujar Titis.
Selama pameran yang berlangsung mulai 10 November hingga 3 Desember 2022, berbagai kegiatan pendukung juga akan diselenggarakan seperti Workshop Membatik yang bekerja sama dengan Museum Batik Indonesia.
Selain itu, ada Workshop Gerabah yang bekerja sama dengan Museum Seni Rupa dan Keramik, Workshop Sketsa yang bekerja sama dengan KamiSketsa Galeri Nasional, dan Workshop Wayang Kertas yang bekerja sama dengan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI)
Ada juga diskusi daring Sejarah dan Permuseuman, podcast Ngopi di Museum, dan nonton bareng akhir pekan yang didukung oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Baca juga: Pengelola museum kemas peringatan Harkitnas semenarik mungkin
Baca juga: Sekolah Musik Tradisional Gratis di Museum Kebangkitan Nasional
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: