Jakarta (ANTARA) - Gelandang Bali United Muhammad Rahmat mengaku hanya menginginkan Liga 1 2022/2023 kembali berjalan di tengah pro dan kontra wacana sistem format pertandingan yang akan diterapkan jika kompetisi mulai digulirkan lagi.

Dilema bergulirnya kompetisi bukan hanya soal waktu pelaksanaan, tetapi juga format pertandingan apakah kembali normal dengan sistem kandang-tandang atau sistem gelembung seperti kala pandemi.

"Bagi saya sebagai pemain yang terpenting adalah liga kembali berjalan. Perihal sistem kompetisinya, saya percayakan kepada PSSI dan operator liga untuk mempersiapkan dengan baik," kata Rahmat dalam laman Bali United, Rabu.

Beberapa pelatih Liga 1, seperti Aji Santoso dari Persebaya maupun pelatihnya sendiri di Bali United, Stefano Cugurra, juga turut menolak format kompetisi terpusat.

Baca juga: Rifky Suryawan pilih mancing hilangkan kejenuhan

Selain karena alasan biaya yang membengkak, kekhawatiran tidak adanya suporter yang merugikan beberapa tim juga menjadi pertimbangan jika kompetisi kembali digelar dengan sistem gelembung.

Mantan pemain PSM Makassar itu kembali menegaskan bahwa sebagai pemain hanya menunggu keputusan yang terbaik karena baginya yang terpenting adalah kompetisi kembali berjalan dan memberikan kembali pekerjaan kepada para pegiat lapangan hijau.

"Saya hanya ingin liga bisa kembali berjalan karena saya seorang pemain. Tentunya saya berharap dengan sistem dan prosedur yang lebih profesional dan lebih baik dari sebelumnya," kata dia.

"Kejadian yang melukai sepak bola tentu menjadi pembelajaran untuk kita semua agar ke depan sepak bola semakin lebih baik," harap Rahmat yang sudah dua musim bersama Serdadu Tridatu.

Menyusul Tragedi Kanjuruhan awal Oktober lalu, kompetisi Liga 1 disetop hingga waktu yang belum ditentukan dan sejauh ini belum ada kejelasan mengenai kelanjutannya.

Baca juga: Borneo FC bangun kekompakan dengan bermain paintball