Target 10 juta bibit, Mentan resmikan Kampung Benih Horti Purworejo
9 November 2022 21:33 WIB
Ilustrasi- Tumpukan alpukat varietas unggul lokal Lampung milik petani alpukat di Lampung Timur. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meresmikan Kampung Benih Hortikultura di Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo dan menargetkan untuk menghasilkan 10 juta batang bibit hortikultura dalam satu tahun.
"Purworejo akan kita jadikan sumber bibit terbaik di dunia. Ini sesuai perintah Bapak Presiden agar kita tidak bergantung pada buah impor. Oleh karena itu kita harus memperbaiki semuanya. Saya yakin tahun depan Purworejo mampu memproduksi 10 juta batang bibit hortikultura," kata Mentan Syahrul dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Kabupaten Purworejo merupakan sentra Kampung Benih Hortikultura yang juga dikenal sebagai pusat produksi benih rakyat berbasis UMKM dengan distribusi benih lebih dari 30 provinsi. Kabupaten ini juga memiliki potensi bisnis di atas Rp140 miliar per tahun dengan jenis benih yang dikembangkan di antaranya buah-buahan.
Mentan yang akrab disapa SYL tersebut mengatakan produksi bibit hortikultura sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mendorong akselerasi ekspor.
"Caranya tinggal gunakan KUR (kredit usaha rakyat) saja sebagai permodalan. KUR itu sangat oke karena kita punya Rp85 triliun dengan bunga yang sangat rendah. Kalau kita sudah punya modal harusnya kita bisa mengelolanya," kata Mentan.
Mentan SYL berharap semua upaya ini dapat menjadikan Indonesia sebagai negara kuat yang tahan akan guncangan resesi dunia. Baginya, pertanian adalah solusi pasti yang dapat memperkuat ekonomi bangsa karena sektor pertanian terbukti mampu menjadi tulang punggung sekaligus penyangga ekonomi.
"Pertanian itu sangat penting, sangat strategis, sangat dalam, sangat punya makna bagi sebuah bangsa. Saya selalu mengatakan kalau bangsa bersoal dengan pertanian bersoal dengan makanan, maka bangsa itu rontok dan tidak kokoh," katanya.
Bupati Purworejo, Agus Bastian menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kementan dalam menjadikan Purworejo sebagai wilayah sentra benih hortikultura. Bagi Agus, kepercayaan ini semakin mengokohkan eksistensi Purworejo sebagai daerah penghasil benih terbaik di Indonesia.
"Selama ini kita memiliki tujuh penangkar benih yang terdaftar di BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih). Bahkan saat ini kita sudah punya varietas multikultural yaitu manggis dan durian. Dan saya bersyukur karena mendapat kepercayaan dari Bapak Menteri untuk menjadikan wilayah kami sebagai sentra hortikultura," katanya.
Baca juga: Mentan minta Serang jadi pusat benih kedelai produktivitas tinggi
Baca juga: Mentan minta perbanyak standarisasi benih ternak untuk daya saing
Baca juga: Musnahkan komoditas ilegal, Mentan cegah potensi penyakit tumbuhan
"Purworejo akan kita jadikan sumber bibit terbaik di dunia. Ini sesuai perintah Bapak Presiden agar kita tidak bergantung pada buah impor. Oleh karena itu kita harus memperbaiki semuanya. Saya yakin tahun depan Purworejo mampu memproduksi 10 juta batang bibit hortikultura," kata Mentan Syahrul dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Kabupaten Purworejo merupakan sentra Kampung Benih Hortikultura yang juga dikenal sebagai pusat produksi benih rakyat berbasis UMKM dengan distribusi benih lebih dari 30 provinsi. Kabupaten ini juga memiliki potensi bisnis di atas Rp140 miliar per tahun dengan jenis benih yang dikembangkan di antaranya buah-buahan.
Mentan yang akrab disapa SYL tersebut mengatakan produksi bibit hortikultura sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mendorong akselerasi ekspor.
"Caranya tinggal gunakan KUR (kredit usaha rakyat) saja sebagai permodalan. KUR itu sangat oke karena kita punya Rp85 triliun dengan bunga yang sangat rendah. Kalau kita sudah punya modal harusnya kita bisa mengelolanya," kata Mentan.
Mentan SYL berharap semua upaya ini dapat menjadikan Indonesia sebagai negara kuat yang tahan akan guncangan resesi dunia. Baginya, pertanian adalah solusi pasti yang dapat memperkuat ekonomi bangsa karena sektor pertanian terbukti mampu menjadi tulang punggung sekaligus penyangga ekonomi.
"Pertanian itu sangat penting, sangat strategis, sangat dalam, sangat punya makna bagi sebuah bangsa. Saya selalu mengatakan kalau bangsa bersoal dengan pertanian bersoal dengan makanan, maka bangsa itu rontok dan tidak kokoh," katanya.
Bupati Purworejo, Agus Bastian menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Kementan dalam menjadikan Purworejo sebagai wilayah sentra benih hortikultura. Bagi Agus, kepercayaan ini semakin mengokohkan eksistensi Purworejo sebagai daerah penghasil benih terbaik di Indonesia.
"Selama ini kita memiliki tujuh penangkar benih yang terdaftar di BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih). Bahkan saat ini kita sudah punya varietas multikultural yaitu manggis dan durian. Dan saya bersyukur karena mendapat kepercayaan dari Bapak Menteri untuk menjadikan wilayah kami sebagai sentra hortikultura," katanya.
Baca juga: Mentan minta Serang jadi pusat benih kedelai produktivitas tinggi
Baca juga: Mentan minta perbanyak standarisasi benih ternak untuk daya saing
Baca juga: Musnahkan komoditas ilegal, Mentan cegah potensi penyakit tumbuhan
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: