Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian bersama Perum Bulog menyepakati pembelian beras petani di Jawa Tengah dan Kulon Progo sebanyak 150 ribu ton dengan harga beli mencapai Rp9.700 per kg.

"Saya merasa bangga karena hari ini kita telah menyepakati pembelian beras oleh Bulog di Jawa Tengah dan Yogyakarta, jumlahnya 150 ribu ton dan kesepakatan harga bagus, yaitu Rp9.700," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Mentan Syahrul yang meninjau Rice Milling Unit (RMU) penggilingan Sogan di Kecamatan Wates, Kulon Progo, DI Yogyakarta, mengatakan harga pembelian tersebut sudah sangat pantas mengingat selama ini para petani sudah bekerja keras dalam meningkatkan produksi.

"Saya kira petani kita sudah berkeringat, petani kita sudah bekerja luar bisa dan menyediakan makan kita yang cukup selama tiga tahun, bahkan kita tidak impor beras dan sekarang tahun 2022 merupakan hasil yang paling tinggi. Ini tandanya kita punya kemampuan yang luar biasa," katanya.

Mentan yang akrab disapa SYL tersebut berharap pembelian ini bisa menjadi pemicu bagi Bulog di daerah lainnya untuk melakukan pembelian yang sama dengan jumlah yang jauh lebih besar. Dia berharap petani mendapat untung dan pedagang tidak menaikkan harga secara sepihak.

"Tentu saja petani tidak boleh rugi, tapi pedagang juga jangan menaikkan harga sedemikian rupa sehingga Bulog akan menjadi jembatan-jembatan stabilizer dari harga yang ada ini," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugroho menyampaikan terima kasih atas arahan Mentan SYL dalam mendorong kesepakatan pembelian beras di Kulon Progo. Dia berharap pembelian ini dapat meningkatkan nilai pendapatan petani yang selama ini terus meningkatkan produksi.

"Yang pasti kita akan mendorong terus para petani agar meningkatkan produksinya sehingga kesejahteraan mereka juga ikut meningkat," katanya.

Baca juga: Badan Pangan: Harga beras alami kenaikan pada Juli-September
Baca juga: Bulog salurkan 28 ton beras dalam operasi pasar di Sumsel dan Babel
Baca juga: Bulog: Penghargaan IRRI bukti produksi beras nasional meningkat