Mix Martial Art
Jeka Saragih bisa jadi ikon Indonesia, kata Menpora
9 November 2022 19:39 WIB
Petarung MMA Jeka Saragih (kedua kiri) dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kanan) berpose setelah jumpa pers di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (9/11/2022). (ANTARA/Shofi Ayudiana)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan petarung MMA Jeka Saragih bakal menjadi ikon Indonesia apabila bisa tampil dalam turnamen resmi dan mendapat kontrak di UFC.
“Jeka ini akan menjadi ikon bagi kita apalagi ini baru pertama ada petarung Indonesia yang bisa menembus final Road to UFC,” kata Zainudin setelah menerima kunjungan Jeka Saragih dan Ketua Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) Ardie Bakrie di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu.
“Pemerintah mengapresiasi dan berterima kasih kasih karena sudah membawa nama Indonesia ke tingkat dunia. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi anak anak muda kita menelurkan energi positifnya seperti Jeka Saragih,” kata dia.
Jeka Saragih menorehkan sejarah menjadi petarung pertama asal Indonesia yang masuk final Road to UFC setelah menang KO pada ronde pertama menit 2.41 saat mengalahkan petarung Korea Selatan Ki Won-Bin pada semifinal di Abu Dhabi, UEA, Oktober lalu.
Dalam menghadapi semifinal tersebut, atlet berusia 27 tahun itu menghabiskan dua bulan latihan intensif di San Diego, Amerika Serikat, untuk dilatih oleh Marc Fiore dari Team Wrestling USA yang berpengalaman melahirkan petarung tangguh bahkan juara UFC.
Ketua KOBI Ardie Bakrie mengatakan Jeka akan kembali menjalani pemusatan latihan bersama Fiore di San Diego bulan ini hingga pertarungan final Road to UFC yang rencananya digelar Februari 2023.
Baca juga: Jeka Saragih minta dukungan Menpora jelang final Road to UFC
Pada babak final, Jeka akan melawan petarung India Anshul Jubli yang menang angka atas petarung Korea Selatan Kim Kyung Pyo. Jika Jeka mengalahkan Jubli maka dia akan mendapat kontrak dari UFC.
Namun seandainya Jeka kalah, Ardie mengatakan tak menutup kemungkinan pihak UFC akan tetap menawarkan kontrak kepada petarung asal Sumatera Utara itu karena melihat hasil dari dua pertarungan Jeka sebelumnya.
“Tapi bukan tidak mungkin apapun hasilnya nanti apabila Jeka menunjukkan pertarungan yang baik, tetapi hasilnya kurang baik, saya tetap yakin UFC akan mengambil Jeka dan memberikan kontrak karena melihat dua pertarungan sebelumnya yang luar biasa. Satu laga, Jeka bisa mengalahkan lawan dengan spinning back fist dan satunya lagi lawan dibuat tidur,” tutur Ardie.
Road to UFC adalah ajang yang memberikan peluang bagi petarung-petarung Asia untuk mendapat kontrak dari UFC.
Kevin Chang yang menjadi UFC Senior Voice Presiden and Head of Asia pada Oktober lalu menegaskan tinggal satu langkah lagi bagi Jeka untuk mendapat kontrak UFC.
“Jeka Saragih sudah punya dua penampilan luar biasa di turnamen pembukaan dan semifinal Road to UFC. Dengan kemenangan ini, dia berkesempatan tampil ke final divisi kelas ringan di mana dia akan bersaing menjadi orang Indonesia pertama yang memenangi kontrak UFC,” ujar Chang.
Baca juga: Jagoan MMA Indonesia Jeka Saragih siap tempur di semifinal Road To UFC
“Jeka ini akan menjadi ikon bagi kita apalagi ini baru pertama ada petarung Indonesia yang bisa menembus final Road to UFC,” kata Zainudin setelah menerima kunjungan Jeka Saragih dan Ketua Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) Ardie Bakrie di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu.
“Pemerintah mengapresiasi dan berterima kasih kasih karena sudah membawa nama Indonesia ke tingkat dunia. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi anak anak muda kita menelurkan energi positifnya seperti Jeka Saragih,” kata dia.
Jeka Saragih menorehkan sejarah menjadi petarung pertama asal Indonesia yang masuk final Road to UFC setelah menang KO pada ronde pertama menit 2.41 saat mengalahkan petarung Korea Selatan Ki Won-Bin pada semifinal di Abu Dhabi, UEA, Oktober lalu.
Dalam menghadapi semifinal tersebut, atlet berusia 27 tahun itu menghabiskan dua bulan latihan intensif di San Diego, Amerika Serikat, untuk dilatih oleh Marc Fiore dari Team Wrestling USA yang berpengalaman melahirkan petarung tangguh bahkan juara UFC.
Ketua KOBI Ardie Bakrie mengatakan Jeka akan kembali menjalani pemusatan latihan bersama Fiore di San Diego bulan ini hingga pertarungan final Road to UFC yang rencananya digelar Februari 2023.
Baca juga: Jeka Saragih minta dukungan Menpora jelang final Road to UFC
Pada babak final, Jeka akan melawan petarung India Anshul Jubli yang menang angka atas petarung Korea Selatan Kim Kyung Pyo. Jika Jeka mengalahkan Jubli maka dia akan mendapat kontrak dari UFC.
Namun seandainya Jeka kalah, Ardie mengatakan tak menutup kemungkinan pihak UFC akan tetap menawarkan kontrak kepada petarung asal Sumatera Utara itu karena melihat hasil dari dua pertarungan Jeka sebelumnya.
“Tapi bukan tidak mungkin apapun hasilnya nanti apabila Jeka menunjukkan pertarungan yang baik, tetapi hasilnya kurang baik, saya tetap yakin UFC akan mengambil Jeka dan memberikan kontrak karena melihat dua pertarungan sebelumnya yang luar biasa. Satu laga, Jeka bisa mengalahkan lawan dengan spinning back fist dan satunya lagi lawan dibuat tidur,” tutur Ardie.
Road to UFC adalah ajang yang memberikan peluang bagi petarung-petarung Asia untuk mendapat kontrak dari UFC.
Kevin Chang yang menjadi UFC Senior Voice Presiden and Head of Asia pada Oktober lalu menegaskan tinggal satu langkah lagi bagi Jeka untuk mendapat kontrak UFC.
“Jeka Saragih sudah punya dua penampilan luar biasa di turnamen pembukaan dan semifinal Road to UFC. Dengan kemenangan ini, dia berkesempatan tampil ke final divisi kelas ringan di mana dia akan bersaing menjadi orang Indonesia pertama yang memenangi kontrak UFC,” ujar Chang.
Baca juga: Jagoan MMA Indonesia Jeka Saragih siap tempur di semifinal Road To UFC
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022
Tags: