Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyebutkan tidak ada kasus tawuran antar pelajar selama dua pekan terakhir.

Hal tersebut merupakan dampak dari upaya Pemkot Jakbar dalam mensosialisasikan bahaya tawuran dan Polres Metro Jakarta Barat yang kerap melakukan pembinaan ke sekolah sekolah.

Baca juga: Pemkot Jakarta Pusat larang pelajar berkerumun untuk cegah tawuran

"Dalam dua minggu ini sama sekali tidak ada. Data ini saya dapatkan saat berkoordinasi dengan pihak Polres," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat II, Junaedi saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Junaedi memastikan tidak ada Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik siswa yang dicabut selama dua pekan terakhir.

Hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan keadaan selama September dan Oktober terdapat satu sampai dua kasus tawuran di Jakarta Barat.

Menurut Junaedi, salah satu upaya yang dinilai paling berdampak yakni pendamping dari Polres Metro Jakarta Barat yang mengantar siswa yang terlibat tawuran ke rumah masing-masing.

Upaya tersebut bertujuan untuk mendidik dan menyadarkan siswa akan bahaya tawuran tanpa mengedepankan jalur hukum.

Dengan demikian, siswa mendapat edukasi dengan baik dan secara perlahan meninggalkan aksi tawuran antarsekolah.

Baca juga: Kriminal kemarin, napi kabur hingga polisi pulangkan pelaku tawuran

Walaupun demikian, Junaedi beserta jajarannya tidak akan kendur untuk terus mensosialisasikan bahaya tawuran kepada siswa.

Pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan Polres guna memastikan penyuluhan dan sosialisasi anti tawuran di sekolah sekolah bisa terus berjalan.

Sebelumnya, jajaran Polsek Kembangan mengantar siswa yang ditahan karena aksi tawuran ke rumah masing-masing.

Tidak hanya mengantar siswa yang ditahan, polisi juga sempat menjaga kumpulan siswa yang sudah pulang ke rumah masing-masing.

Hal tersebut dilakukan jajaran Polsek Metro Taman Sari kala mengawasi siswa pulang sekolah pada Selasa (18/10).

Para Babinkamtibmas setiap hari waktu jam pulang sekolah mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan edukasi tentang tawuran pelajar sekaligus memantau para pelajar untuk langsung pulang ke rumah.

"Tidak bergerombol agar terhindar dari benturan dari pelajar lainnya,"ujar Kapolsek Taman Sari AKBP Rohman Yonky Dilatha.

Baca juga: Polisi pulangkan lima anak setelah ditangkap hendak tawuran di Jakbar