Jakarta (ANTARA) - Pakar keamanan siber Ahmad Faizun menilai kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) yang saat ini berlaku di Indonesia dapat menjadi modal dasar untuk menerapkan single ID dalam semua pelayanan masyarakat.

"Nomor KTP harusnya sudah dimiliki sejak lahir. Jadi, nomor ini dibawa terus hingga memiliki hak dasar sebagai warga negara untuk pemilu (pemilihan umum), melaksanakan kewajiban sebagai pembayar pajak, mendapatkan fasilitas santunan sosial, fasilitas umum, pendidikan dasar, dan lainnya," Faizun dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Faizun mengemukakan bahwa ide menjadikan KTP-el sebagai pusat kehidupan dapat dimulai dengan menjadikan KTP-el sebagai alat bayar yang sah.

Terlebih, kata dia, secara teknologi saat ini penerapan KTP-el sebagai alat bayar sudah memungkinkan dan bisa diterapkan.

"Minimal untuk menghindari adanya pemalsuan identitas. Karena KTP-el sesungguhnya bisa dijadikan alat autentikasi karena menyimpan informasi biometrik pemiliknya," kata Faizun.

Dalam kesempatan tersebut, Faiz—sapaan akrab Faizun—juga mengucapkan selamat atas perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15—16 November 2022.

"Kami mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh peserta G20, Bali, November 2022, khususnya kepada Bapak Jokowi selaku Presiden Indonesia, tuan rumah forum G20 kali ini," ucap Faiz.

Faiz turut berharap perhelatan G20 akan ditindaklanjuti dengan berbagai aksi nyata hingga menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia nomor 4, setelah China, Amerika, dan India.

Ia optimistis hasil pertemuan para pemimpin dunia kali ini sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang tertuang dalam dokumen hasil penyusunan Bappenas.

Visi tersebut, menurut dia, akan menjadi mimpi yang dapat diwujudkan apabila Indonesia memiliki kemandirian di segala bidang, seperti bidang pertanian, transportasi, energi, teknologi informasi, dan keuangan.

Secara khusus, kata Faiz, dalam bidang teknologi pertahanan dan keamanan, visinya untuk mewujudkan ketertiban masyarakat yang inklusif, pertahanan berdaya gentar tinggi, dan keamanan insani yang bermartabat.

"Sekali lagi selamat berkolaborasi di Bali dalam G-20, terus berkarya mewujudkan visi Indonesia 2045: berdaulat, maju, dan makmur," ucapnya.

Baca juga: Single Day, pesanan di JD.ID naik 845 persen
Baca juga: PANDI ajak masyarakat manfaatkan "single sign on" U.ID