Batam (ANTARA) - TNI AL memastikan tidak ada kerusakan lingkungan akibat kapal tanker MT Young Yong berbendera Djibouti yang kandas di perairan Selat Singapura dekat Pulau Nipah, Karimun, Kepulauan Riau

“Kami sudah mengirimkan penyelam untuk melihat kondisi di bawah kapal dan kami yakinkan tidak ada sesuatu yang merugikan Indonesia, terutama dari sisi lingkungan, seperti tumpahan minyak dan kerusakan karang. Pipa gas yang berada di jalur kapal yang kandas juga aman,” ujar Komandan Pangkalan Utama TNI AL IV/Batam, Laksamana Pertama TNI Kemas M Ikhwan, di Batam Kepulauan Riau, Rabu (9/11).

Baca juga: KSOP Karimun survei bawah air untuk evakuasi kapal tanker di Batam

Kapal yang membawa muatan 284.429 ton minyak yang kandas pada 27 Oktober 2022 itu, belum berhasil dipindahkan sampai sekarang.

Ia menjelaskan, kendalanya adalah posisi kapal yang benar-benar kandas mengenai dasar laut sehingga untuk menariknya tidak mudah.

“Sampai dengan hari ini, memang belum berhasil di geser dan masih dalam posisinya. Kami sudah menempatkan petugas di sekitar lokasi untuk memantau perkembangannya,” katanya.

Baca juga: Kapal tanker yang kandas di Pantai Sancang belum bisa ditarik ke laut

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemilik kapal untuk memindahman kapal itu.

“Pihak perusahaan masih mencari kapal yang bisa membantu menggeser kapal tersebut lepas dari daerah kandasnya. Untuk kapannya tidak bisa diperkirakan, karena itu teknis,” ucapnya.

Baca juga: DKP: Tim masih hitung kerugian dampak tanker kandas