Prancis: Penolakan kapal imigran oleh Italia tidak bisa diterima
9 November 2022 16:10 WIB
Arsip Foto - Para migran tidur di malam hari di geladak kapal penyelamat migran LSM Jerman Sea-Watch 3 saat menunggu untuk diberi pelabuhan keselamatan untuk menurunkan 257 migran yang diselamatkan di atas kapal, di lepas pantai pulau Sisilia, Italia, Kamis (5/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Darrin Zammit Lupi/AWW/sa/am.
Paris (ANTARA) - Otoritas Prancis menegaskan bahwa penolakan pihak Italia terhadap kapal penyelamat migran Ocean Viking untuk berlabuh di perairan negara itu tidak dapat diterima.
Menurut pihak Prancis, Rabu, undang-undang maritim internasional membolehkan hal itu dan penolakan oleh Italia membuat kapal tersebut terpaksa berlayar menuju Prancis.
"Italia memiliki tanggung jawab untuk menerima orang-orang ini," kata juru bicara pemerintah Olivier Veran kepada radio France Info.
"Sikap Italia ... tidak dapat diterima. Italia harus memainkan perannya," tambahnya.
Baca juga: Puluhan migran terjun dari kapal penyelamat untuk capai daratan Italia
Veran mengatakan pembicaraan diplomatik sedang berlangsung antara Prancis dan Italia untuk mencoba menyelesaikan nasib kapal, yang membawa lebih dari 200 orang.
"Tidak ada yang akan membiarkan kapal ini menghadapi risiko sekecil apa pun," kata Veran.
Ocean Viking, yang digunakan oleh organisasi nonpemerintah SOS Mediterranee dari Prancis, telah berlayar menuju Prancis setelah Italia menolak memberikan izin berlabuh ke tempat yang aman selama lebih dari dua minggu.
Pemerintahan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni yang baru berusia dua minggu menolak kedatangan kapal-kapal amal, mendesak mereka untuk membawa orang-orang yang diselamatkan ke negara lain.
Pemerintah mengatakan Italia tidak bisa sendirian dalam menerima kedatangan migran dari Afrika Utara.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hampir 700 migran diselamatkan di lepas pantai Italia, lima tewas
Baca juga: Tujuh migran tewas kedinginan di Laut Tengah
Menurut pihak Prancis, Rabu, undang-undang maritim internasional membolehkan hal itu dan penolakan oleh Italia membuat kapal tersebut terpaksa berlayar menuju Prancis.
"Italia memiliki tanggung jawab untuk menerima orang-orang ini," kata juru bicara pemerintah Olivier Veran kepada radio France Info.
"Sikap Italia ... tidak dapat diterima. Italia harus memainkan perannya," tambahnya.
Baca juga: Puluhan migran terjun dari kapal penyelamat untuk capai daratan Italia
Veran mengatakan pembicaraan diplomatik sedang berlangsung antara Prancis dan Italia untuk mencoba menyelesaikan nasib kapal, yang membawa lebih dari 200 orang.
"Tidak ada yang akan membiarkan kapal ini menghadapi risiko sekecil apa pun," kata Veran.
Ocean Viking, yang digunakan oleh organisasi nonpemerintah SOS Mediterranee dari Prancis, telah berlayar menuju Prancis setelah Italia menolak memberikan izin berlabuh ke tempat yang aman selama lebih dari dua minggu.
Pemerintahan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni yang baru berusia dua minggu menolak kedatangan kapal-kapal amal, mendesak mereka untuk membawa orang-orang yang diselamatkan ke negara lain.
Pemerintah mengatakan Italia tidak bisa sendirian dalam menerima kedatangan migran dari Afrika Utara.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hampir 700 migran diselamatkan di lepas pantai Italia, lima tewas
Baca juga: Tujuh migran tewas kedinginan di Laut Tengah
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: