Sanggar Santhi Budaya Singaraja Bali wakili Indonesia ke Thailand
9 November 2022 15:32 WIB
Sanggar Seni Santhi Budaya, Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali mewakili Indonesia ke ajang "Thailand Internasional Folklore Festival 2022" sebagai ajang promosi perdamaian dunia dalam bingkai seni. ANTARA/HO-Humas Pemkab Buleleng/bgs/am.
Singaraja, Buleleng (ANTARA) - Sanggar Seni Santhi Budaya Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali mewakili Indonesia ke ajang "Thailand Internasional Folklore Festival 2022" sebagai ajang promosi perdamaian dunia dalam bingkai seni.
"Undangan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng sebagai wakil Bali dan Indonesia satu-satunya," kata Ketua Sanggar Seni Santhi Budaya I Gusti Ngurah Eka Prasetya di Singaraja, Rabu.
Pihaknya berkesempatan tampil di Thailand, karena September lalu memperoleh juara kedua dalam kompetisi koreografi di Cheonan Korea Selatan. Sebagai bintang tamu, pihaknya membawa 11 penari anak-anak rentang umur 13 tahun yang kualitasnya tidak kalah dengan orang dewasa.
Selain menunjukkan pentas seni tari Bali, juga ikut terlibat dalam deklarasi perdamaian dunia, seminar dan pertukaran budaya.
"Manfaatnya, selain menambah pengalaman bagi anak-anak, juga mengetahui kehidupan sosial budaya, serta menempa kemampuan teknis seni anak-anak binaan kami," katanya.
Selain itu, bisa menjadi misi promosi Buleleng, Bali dan Indonesia pasca-COVID-19 dan pra-penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Kepala Bidang Kesenian Disbud Kabupaten Buleleng Wayan Sujana mengatakan Sanggar Santhi Budaya satu-satunya sanggar yang menjadi anggota Federasi of Internasional Dance Art Festival (FIDAF) di bawah PBB.
"Sanggar yang menjadi anggota FIDAF di bawah naungan UNESCO PBB wajib hukumnya mengikuti setiap acara yang digelar FIDAF di seluruh dunia, kami hanya memberi dukungan moril, motivasi dan memfasilitasi secara administrasi tanpa finansial," katanya.
Baca juga: 76 siswa lolos audisi duta seni Boyolali ke Inggris
Pihaknya juga berhadap sanggar-sanggar lainnya ikut ajang nasional maupun internasional sebagai upaya semakin memperkenalkan seni Tanah Air.
"Syarat mengikuti kegiatan-kegiatan nasional dan internasional harus memiliki komitmen dan konsistensi untuk pembinaan anak didiknya pada sanggar itu, jangan kembang-kempis. Bahkan UNESCO bisa memberi bantuan jika anggotanya konsisten dalam berkarya, terutama sanggar yang telah tersertifikasi terbaik," ujarnya.
Sujana berharap, ajang Thailand Internasional Folklore Festival 2022 akan menunjukkan bahwa pendidikan seni di Bali, khususnya di Buleleng berjenjang dari anak-anak hingga dewasa dan Buleleng bisa dilirik oleh FIDAF sebagai gelaran festival selanjutnya. Rencananya, Sanggar Santhi Budaya membawakan tarian Mandara Giri dan Kepet Tagel.
Pelaksanaan Thailand Internasional Folklore Festival 2022 di Provinsi Surin-Thailand, 2-9 November 2022. Sebagai penyelengara Pemerintah Surin-Thailand, FIDAF UNESCO, SIFF Thailand dan Universitas Surindra Rajabhat Thailand.
Baca juga: Bandara Internasional Yogyakarta gelar pentas seni dan pameran wayang
Baca juga: Diaspora Indonesia persembahkan tari Nusantara di Qatar
"Undangan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng sebagai wakil Bali dan Indonesia satu-satunya," kata Ketua Sanggar Seni Santhi Budaya I Gusti Ngurah Eka Prasetya di Singaraja, Rabu.
Pihaknya berkesempatan tampil di Thailand, karena September lalu memperoleh juara kedua dalam kompetisi koreografi di Cheonan Korea Selatan. Sebagai bintang tamu, pihaknya membawa 11 penari anak-anak rentang umur 13 tahun yang kualitasnya tidak kalah dengan orang dewasa.
Selain menunjukkan pentas seni tari Bali, juga ikut terlibat dalam deklarasi perdamaian dunia, seminar dan pertukaran budaya.
"Manfaatnya, selain menambah pengalaman bagi anak-anak, juga mengetahui kehidupan sosial budaya, serta menempa kemampuan teknis seni anak-anak binaan kami," katanya.
Selain itu, bisa menjadi misi promosi Buleleng, Bali dan Indonesia pasca-COVID-19 dan pra-penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Kepala Bidang Kesenian Disbud Kabupaten Buleleng Wayan Sujana mengatakan Sanggar Santhi Budaya satu-satunya sanggar yang menjadi anggota Federasi of Internasional Dance Art Festival (FIDAF) di bawah PBB.
"Sanggar yang menjadi anggota FIDAF di bawah naungan UNESCO PBB wajib hukumnya mengikuti setiap acara yang digelar FIDAF di seluruh dunia, kami hanya memberi dukungan moril, motivasi dan memfasilitasi secara administrasi tanpa finansial," katanya.
Baca juga: 76 siswa lolos audisi duta seni Boyolali ke Inggris
Pihaknya juga berhadap sanggar-sanggar lainnya ikut ajang nasional maupun internasional sebagai upaya semakin memperkenalkan seni Tanah Air.
"Syarat mengikuti kegiatan-kegiatan nasional dan internasional harus memiliki komitmen dan konsistensi untuk pembinaan anak didiknya pada sanggar itu, jangan kembang-kempis. Bahkan UNESCO bisa memberi bantuan jika anggotanya konsisten dalam berkarya, terutama sanggar yang telah tersertifikasi terbaik," ujarnya.
Sujana berharap, ajang Thailand Internasional Folklore Festival 2022 akan menunjukkan bahwa pendidikan seni di Bali, khususnya di Buleleng berjenjang dari anak-anak hingga dewasa dan Buleleng bisa dilirik oleh FIDAF sebagai gelaran festival selanjutnya. Rencananya, Sanggar Santhi Budaya membawakan tarian Mandara Giri dan Kepet Tagel.
Pelaksanaan Thailand Internasional Folklore Festival 2022 di Provinsi Surin-Thailand, 2-9 November 2022. Sebagai penyelengara Pemerintah Surin-Thailand, FIDAF UNESCO, SIFF Thailand dan Universitas Surindra Rajabhat Thailand.
Baca juga: Bandara Internasional Yogyakarta gelar pentas seni dan pameran wayang
Baca juga: Diaspora Indonesia persembahkan tari Nusantara di Qatar
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/IMBA Purnomo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: