Industri hulu migas tanam 5.530 bibit pohon di Kebun Raya Sriwijaya
8 November 2022 22:40 WIB
SKK Migas dan JOB Simenggaris Tanam 1.100 Bibit Tanaman Buah Dalam Rangka Hari Menanam Pohon Nasional di Tana Lia (Humas job simangaris - SKK Migas)
Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan penanaman 5.530 bibit pohon di lahan konservasi Kebun Raya Sriwijaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumatra Bagian Selatan Andi Arie mengatakan kegiatan penanaman pohon itu dilakukan untuk menekan emisi karbon sebagai bukti nyata program penghijauan hulu migas sebanyak 1,7 juta pohon sepanjang tahun 2022.
"Program penghijauan hulu migas ini disinergikan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2022, sebagai kontribusi kami dalam mendukung Pemerintah Indonesia dalam pengurangan emisi karbon," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa.
Saat ini, sekitar 70 hektar kawasan lahan konservasi Kebun Raya Sriwijaya sudah ditanami bibit pohon. Kebun Raya Sriwijaya merupakan lahan gambut dan satu-satunya kebun raya lahan Gambut di Asia Tenggara.
Mayoritas bibit pohon yang ditanam adalah jeletung rawa, sorea bengiran, meranti, dan durian rawa.
Andi menuturkan program penghijauan hulu migas adalah bentuk komitmen industri hulu migas dalam mengurangi emisi karbon yang tertuang dalam pilar strategis Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0 yang merupakan panduan rencana strategis dalam rangka pencapaian ambisi industri hulu migas Indonesia sampai tahun 2030.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Panji Tjahyanto mengatakan pemanasan global kini menjadi isu dunia yang perlu diperhatikan dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk mempertebal tutupan hutan melalui kegiatan penanaman bibit pohon.
Ia berharap kegiatan penanaman bibit pohon yang dilakukan oleh industri hulu migas bisa berlanjut untuk menjaga lingkungan di Sumatera Selatan tetap hijau, mencegah kebakaran hutan, dan menambah serapan karbon.
Sejak Januari sampai September 2022, SKK Migas mencatat aksi penanaman pohon yang dilakukan bersama industri hulu migas untuk mendukung usaha mengurangi polusi dan meningkatkan penyerapan karbon telah mencapai 1,2 juta pohon di seluruh Indonesia.
Gerakan penanaman pohon dilakukan pada wilayah-wilayah kerja hulu migas terkhusus daerah aliran sungai atau DAS dengan jenis bibit pohon berupa mahoni, jabon, meranti, sengon, kapur, bengkirai, karuing, kemiri hingga mangrove.
Sejak 2021, SKK Migas telah memasukkan kegiatan penanaman pohon di daerah aliran sungai dan lahan kritis di wilayah-wilayah KKKS menjadi salah satu key performa indicator (KPI) organisasi. Pelaksanaan program itu dikoordinasikan bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK).
Jumlah pohon yang telah ditanam pada tahun lalu mencapai 1,2 juta pohon dan berpotensi menyerap 11,4 ribu ton karbon dioksida per tahun.
Baca juga: SKK Migas sebut ada temuan cadangan migas baru di Sumatera Selatan
Baca juga: SKK Migas ajak investor global kembangkan potensi gas di Indonesia
Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumatra Bagian Selatan Andi Arie mengatakan kegiatan penanaman pohon itu dilakukan untuk menekan emisi karbon sebagai bukti nyata program penghijauan hulu migas sebanyak 1,7 juta pohon sepanjang tahun 2022.
"Program penghijauan hulu migas ini disinergikan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2022, sebagai kontribusi kami dalam mendukung Pemerintah Indonesia dalam pengurangan emisi karbon," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa.
Saat ini, sekitar 70 hektar kawasan lahan konservasi Kebun Raya Sriwijaya sudah ditanami bibit pohon. Kebun Raya Sriwijaya merupakan lahan gambut dan satu-satunya kebun raya lahan Gambut di Asia Tenggara.
Mayoritas bibit pohon yang ditanam adalah jeletung rawa, sorea bengiran, meranti, dan durian rawa.
Andi menuturkan program penghijauan hulu migas adalah bentuk komitmen industri hulu migas dalam mengurangi emisi karbon yang tertuang dalam pilar strategis Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0 yang merupakan panduan rencana strategis dalam rangka pencapaian ambisi industri hulu migas Indonesia sampai tahun 2030.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Panji Tjahyanto mengatakan pemanasan global kini menjadi isu dunia yang perlu diperhatikan dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk mempertebal tutupan hutan melalui kegiatan penanaman bibit pohon.
Ia berharap kegiatan penanaman bibit pohon yang dilakukan oleh industri hulu migas bisa berlanjut untuk menjaga lingkungan di Sumatera Selatan tetap hijau, mencegah kebakaran hutan, dan menambah serapan karbon.
Sejak Januari sampai September 2022, SKK Migas mencatat aksi penanaman pohon yang dilakukan bersama industri hulu migas untuk mendukung usaha mengurangi polusi dan meningkatkan penyerapan karbon telah mencapai 1,2 juta pohon di seluruh Indonesia.
Gerakan penanaman pohon dilakukan pada wilayah-wilayah kerja hulu migas terkhusus daerah aliran sungai atau DAS dengan jenis bibit pohon berupa mahoni, jabon, meranti, sengon, kapur, bengkirai, karuing, kemiri hingga mangrove.
Sejak 2021, SKK Migas telah memasukkan kegiatan penanaman pohon di daerah aliran sungai dan lahan kritis di wilayah-wilayah KKKS menjadi salah satu key performa indicator (KPI) organisasi. Pelaksanaan program itu dikoordinasikan bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK).
Jumlah pohon yang telah ditanam pada tahun lalu mencapai 1,2 juta pohon dan berpotensi menyerap 11,4 ribu ton karbon dioksida per tahun.
Baca juga: SKK Migas sebut ada temuan cadangan migas baru di Sumatera Selatan
Baca juga: SKK Migas ajak investor global kembangkan potensi gas di Indonesia
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: