Jakarta (ANTARA) - Lembaga Administrasi Negara (LAN) mempersiapkan penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN II) yang diarahkan untuk mendukung program pembangunan nasional dan reformasi birokrasi tematik.

"Tema-tema PKN II ke depan akan kami kaitkan dengan program pembangunan nasional sehingga tema pelatihan yang diangkat nanti lebih spesifik dan bersinggungan dengan tema reformasi birokrasi tematik," kata Kepala LAN Adi Suryanto, saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Rapat Koordinasi Penyelenggaraan PKN Tingkat II, di Kantor BPSDM Provinsi Jawa Timur, Selasa, sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

Dengan demikian, PKN II pun akan berfokus pada pelatihan seputar pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi dan pelayanan publik, digitalisasi birokrasi, serta pengimplementasian program prioritas presiden.

Berikutnya, Adi menyampaikan bahwa kurikulum Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II yang baru saja diberlakukan oleh pihaknya masih bersifat dinamis. Dalam waktu dekat, kata dia, hal tersebut bisa saja berubah, mengingat kondisi lingkungan strategis yang dinamis pula.

Oleh karena itu, dia berharap rapat koordinasi atau rakor ke depannya dapat membahas mengenai program strategis yang diperlukan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II.

Baca juga: LAN sebut kompetensi SDM faktor dominan terjadinya maladministrasi

Baca juga: LAN dorong pembuatan kebijakan publik berbasis bukti melalui IKK


"Harapan saya, rakor ke depan bukan lagi membicarakan evaluasi penyelenggaraan, melainkan lebih ke program strategis apa yang akan dilaksanakan pada PKN II," jelasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi penyelenggaraan rapat koordinasi yang diikuti oleh 23 lembaga penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II secara nasional di Surabaya, Jawa Timur itu.

"Saya berharap Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II bisa menyinergikan kurikulum pelatihan nya dengan konten lokal, khususnya yang memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di daerah," ujar Khofifah.

Apabila potensi lokal dapat diolah dan dikembangkan secara masif, lanjut dia, hal tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional.

Baca juga: Surabaya jadi tujuan visitasi kepemimpinan Nasional

"Maka dari itu, pemerintah harus mampu menemukan berbagai potensi lokal yang punya prospek bagus di pasar," kata Khofifah.

Dia menambahkan pertemuan para kepala organisasi perangkat daerah dari aneka latar belakang daerah, suku, dan budaya dalam PKN Tingkat II diharapkan mampu memberikan perspektif baru terkait dengan potensi lokal untuk ditiru di daerah-daerah lain di Indonesia.