Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Yoga Adiwinarto mengatakan pelatihan kompetensi ini dibutuhkan untuk pengemudi TransJakarta
sebagai tahap sertifikasi Standar Kompetensi Kerja (SKK) khusus.
"Salah satu upaya untuk mengurangi angka kecelakaan, dengan menyusun pedoman pelatihan pramudi," ujar Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Yoga Adiwinarto di Jakarta, Selasa.
Pihaknya sedang mengajukan ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan nama SKK khusus untuk TransJakarta.
Selama ini hanya ada SKK untuk bus belum ada untuk TransJakarta. "Kali ini pelatihan uji kompetensinya, bagaimana dia di jalur, di rute bahkan sampai teknologi untuk tombol serta penggunaan rem tangan," ungkapnya.
Baca juga: TransJakarta kerahkan ribuan petugas untuk antisipasi kasus pelecehan
Dengan adanya uji kompetensi ini, pengemudi tidak hanya dapat menyetir tetapi juga mengetahui penggunaan teknologi yang ada di bus.
"Pelatihan kompetensi berisi soal jalur, penggunaan instrumen-instrumen di bus, misalnya, tombol pintu, ada rem tangan dan lain-lain," katanya.
Yoga juga mengatakan penambahan SKK khusus bagi pengemudi bekerjasama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kita dibantu dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kita menyusun pedoman untuk standar pramudi," katanya.
Pihaknya sedang mengajukan SKK khusus yang akan didaftarkan ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). "Itu nanti semua pengemudi TransJakarta harus mengikuti sertifikasi dengan SKK khusus," katanya.
Dengan adanya pelatihan ini, Yoga berharap pengemudi dapat lebih mengetahui secara keseluruhan serta dapat mengurangi angka kecelakaan.