Reuters (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak siap mengumumkan kesepakatan gas alam cukup besar dengan Amerika Serikat (AS) setelah KTT perubahan iklim COP27, lapor surat kabar Telegraph pada Senin.

Inggris berharap AS akan menjanjikan sekitar 10 miliar meter kubik gas alam cair (LNG) tahun depan, kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa diskusi terkait kesepakatan dalam tahap akhir dan pengumumannya akan dilakukan dalam satu atau dua pekan lagi.

Namun, laporan itu juga menyebutkan bahwa perdebatan tentang jumlah pastinya masih berlanjut dan ada kemungkinan jumlah spesifiknya tidak akan disebutkan saat kesepakatan itu dipublikasikan.

Masih belum jelas juga berapa banyak gas - yang akan dijual oleh perusahaan AS - akan dikirimkan ke sistem energi Inggris pada musim dingin ini, kata Telegraph.

Baca juga: Biden: Rusia tak boleh manipulasi aliran gas alam untuk tujuan politik

Pada awal tahun ini, AS sepakat untuk menyuplai 14 miliar meter kubik LNG ke Uni Eropa untuk membantunya mengatasi krisis energi yang disebabkan oleh invasi Rusia di Ukraina.

Perusahaan energi National Grid Inggris mengatakan bahwa kemampuan Inggris untuk mengamankan pasokan gas akan tergantung pada harga yang cukup tinggi untuk menarik ekspor dari Eropa dan LNG dari negara-negara seperti Qatar dan AS.

Kemampuan produsen LNG AS untuk memasok lebih banyak bahan bakar hanya akan meningkat sedikit sampai 2025, ketika tiga pabrik baru sepenuhnya beroperasi, menurut perkiraan pemerintah AS. Pabrik-pabrik tersebut akan menambah 5,7 miliar kaki kubik per hari (bcfd) menjadi sekitar 11,75 bcfd ekspor yang diperkirakan pada kuartal ini.

Harga gas grosir meningkat dalam beberapa bulan terakhir saat sejumlah negara membuka lockdown yang diberlakukan untuk membatasi COVID-19, sementara permintaan LNG yang cukup tinggi di Asia telah mengakibatkan berkurangnya pasokan ke Eropa.

Sekitar 12 pemasok energi Inggris mengalami kebangkrutan pada tahun ini, sehingga berdampak terhadap lebih dari dua juta pelanggan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Menteri: AS tak pernah tekan Jepang keluar dari proyek energi Rusia
Baca juga: Biden dorong negara G20 penghasil energi untuk tingkatkan produksi