Jakarta (ANTARA) - KBRI Doha menjalankan upaya membangun sistem dukungan bagi puluhan keluarga Indonesia yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus dengan menggelar Parents and Children with Special Need's Gathering di Qatar.

Kegiatan itu diselenggarakan pada Jumat (4/11) di Wisma KBRI Doha dan dibuka oleh Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hassan, menurut keterangan perwakilan Indonesia itu, Senin.

"Dalam semangat dan cara pikir yang inklusif, KBRI Doha terus berupaya menjangkau semua lapisan masyarakat Indonesia di Qatar, termasuk para keluarga Indonesia yang memiliki anak-anak dengan kebutuhan khusus,” kata Ridwan.

Kegiatan tersebut digelar atas kerja sama dengan Komunitas Psikologi Indonesia di Qatar (Kompsiqa), Parent's Support Group (PSG), DWP KBRI Doha, PPI Qatar, Anak Qatar, dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (PERMIQA)

WNI di Qatar jumlahnya cukup besar, yakni mencapai 17.000 jiwa. Sebagian besar dari mereka adalah para pekerja profesional yang datang ke Qatar dengan membawa serta anggota keluarganya.

"Dari keluarga tersebut, ternyata banyak yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun support system yang sehat bagi mereka," ujar Ketua Kompsiqa Yunia Chandra Resmi.

Menurut data Kompsiga, ada sekitar 35 keluarga yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus.

Selama kegiatan pada Jumat, anak-anak berkebutuhan khusus dibimbing oleh anggota PPIQ dan Anak Qatar untuk berinteraksi dan melakukan aneka permainan, seperti seni dan olahraga.

Pada saat yang sama, para orang tua juga berkesempatan mengikuti diskusi dengan tema "Happiness is a Choice: Choose", yang menghadirkan dr. Hesham Rustam dari Hamad Medical Corporation sebagai pembicara tamu.


Baca juga: Fasilitator: Rumah dan sekolah didorong jadi tempat aman bagi anak

Baca juga: Karya anak berkebutuhan khusus dipamerkan di Stadion Manahan




Anak berkebutuhan khusus perlu lebih banyak ruang ekspresi