Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution meminta kawasan Danau Siombak segera merevitalisasi menyusul selesainya "detail engineering design" (DED) oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada BWS Sumatera II, karena telah bekerja keras dan membantu Pemkot Medan dalam penanganan banjir," ujar Bobby di Medan, Senin.

Pemkot Medan, lanjut dia, akan berkolaborasi dengan BWS Sumatera II untuk merevitalisasi kawasan Danau Siombak di Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan, ini.

Baca juga: BPBD DKI minta waspadai rob di sembilan lokasi di Jakarta Utara

Danau yang memiliki diameter sekitar 1.000 meter dan kedalaman 12 meter seluas 40 hektare ini dapat mengatasi banjir yang selama ini dikeluhkan masyarakat di Medan bagian utara.

"Kita berharap revitalisasi Danau Siombak ini bisa sesegera mungkin dilakukan, mengingat DED-nya sudah sangat matang," tegasnya

Wali Kota mengaku revitalisasi yang bakal dilakukan ini juga mendorong peningkatan ekonomi warga di sekitar danau bekas galian pembangunan Jalan Tol Belmera pada 1980 itu menjadi tempat rekreasi.

"Namun masih ada yang perlu didiskusikan, terutama pembagian tugas Pemkot Medan dan BWS Sumatera II. Kami juga masih menunggu arahan Kementerian PUPR," terang Bobby.

Kepala BWS Sumatera II M Firman mengaku siap berkolaborasi bersama Pemkot Medan melakukan revitalisasi kawasan Danau Siombak dalam waktu dekat.

Baca juga: Pemkot Jambi promosi Danau Sipin lewat pacu perahu dan ketek hias

Tim teknis BWS Sumatera II memaparkan rencana teknis revitalisasi Danau Siombak bisa mengatasi, di antaranya banjir rob, sampah, kualitas air, dan sedimentasi.

"Jika program ini terlaksana, 2.248 kepala keluarga yang terdiri atas 8.935 penduduk di Lingkungan 1, 5, 6, 7, 8 dan 9 di Paya Pasir terbebas banjir rob dan 'back water' Danau Siombak," terang dia.