Airlangga: Pemanfaatan big data dukung capaian pembangunan nasional
7 November 2022 17:29 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam 7th International Conference on Big Data and Data Science for Official Statistics, Senin (7/11/2022). ANTARA/HO-KemenkoEkonomi/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemanfaatan big data dapat mendukung pencapaian target pembangunan nasional yang inklusif.
“Penyediaan data dan informasi yang andal dan berkualitas oleh produsen data merupakan hal penting, terutama untuk mendorong kegiatan perekonomian," kata Airlangga dalam 7th International Conference on Big Data and Data Science for Official Statistics, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Senin. Meski big data menyediakan data statistik yang mendetail secara cepat, analisis akurat dari big data tersebut juga dibutuhkan oleh pelaju usaha di era digital saat ini.
Airlangga menambahkan bahwa Indonesia memiliki Badan Pusat Statistik (BPS) yang mendukung pemerintah dengan menyediakan indikator strategis untuk melihat berbagai fenomena dan gejolak sosial-ekonomi Indonesia. Selain data PDB dan inflasi, BPS juga merilis data secara bulanan yakni data ekspor, impor, dan tingkat penghunian perhotelan.
“Kompleksitas data yang diperlukan dalam penghitungan perekonomian Indonesia perlu dikomunikasikan dan dikoordinasikan antar satuan kerja maupun instansi agar data dasar cepat dan akurat,” kata Airlangga. Lebih lanjut Airlangga menegaskan bahwa BPS sebagai instansi penyedia data harus independen sehingga data yang dihasilkan dapat digunakan oleh pemangku kepentingan untuk menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran.
BPS diharapkan dapat meningkatkan frekuensi kecepatan waktu rilis data, menyediakan estimasi hingga wilayah yang lebih kecil, mengurangi efek dari non-respons, serta mampu menyediakan informasi sebagai pembanding. “Mengingat peran krusial BPS dalam mendukung Pemerintah, maka penyediaan data yang cepat, akurat, dan valid harus menjadi perhatian insan BPS,” pungkasnya.
Baca juga: BPS sebut Indonesia peringkat ke-5 untuk penyediaan data SDGs
Baca juga: Penguasaan big data dinilai solusi atasi kesenjangan kompetensi
“Penyediaan data dan informasi yang andal dan berkualitas oleh produsen data merupakan hal penting, terutama untuk mendorong kegiatan perekonomian," kata Airlangga dalam 7th International Conference on Big Data and Data Science for Official Statistics, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Senin. Meski big data menyediakan data statistik yang mendetail secara cepat, analisis akurat dari big data tersebut juga dibutuhkan oleh pelaju usaha di era digital saat ini.
Airlangga menambahkan bahwa Indonesia memiliki Badan Pusat Statistik (BPS) yang mendukung pemerintah dengan menyediakan indikator strategis untuk melihat berbagai fenomena dan gejolak sosial-ekonomi Indonesia. Selain data PDB dan inflasi, BPS juga merilis data secara bulanan yakni data ekspor, impor, dan tingkat penghunian perhotelan.
“Kompleksitas data yang diperlukan dalam penghitungan perekonomian Indonesia perlu dikomunikasikan dan dikoordinasikan antar satuan kerja maupun instansi agar data dasar cepat dan akurat,” kata Airlangga. Lebih lanjut Airlangga menegaskan bahwa BPS sebagai instansi penyedia data harus independen sehingga data yang dihasilkan dapat digunakan oleh pemangku kepentingan untuk menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran.
BPS diharapkan dapat meningkatkan frekuensi kecepatan waktu rilis data, menyediakan estimasi hingga wilayah yang lebih kecil, mengurangi efek dari non-respons, serta mampu menyediakan informasi sebagai pembanding. “Mengingat peran krusial BPS dalam mendukung Pemerintah, maka penyediaan data yang cepat, akurat, dan valid harus menjadi perhatian insan BPS,” pungkasnya.
Baca juga: BPS sebut Indonesia peringkat ke-5 untuk penyediaan data SDGs
Baca juga: Penguasaan big data dinilai solusi atasi kesenjangan kompetensi
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: