Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diproyeksikan bergerak variatif jelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

IHSG dibuka menguat 10,10 poin atau 0,14 persen ke posisi 7.055,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,61 poin atau 0,16 persen ke posisi 1.007,6.

"Untuk hari ini IHSG berpotensi mendapatkan sentimen positif. Pasar akan menantikan rilis data pertumbuhan PDB Indonesia untuk periode kuartal III 2022," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Berdasarkan konsensus, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,89 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 5,44 persen (yoy).

Di sisi lain, sentimen positif menghampiri sektor komoditas setelah harga komoditas minyak global dan metal mengalami penguatan.

Potensi perubahan kebijakan Zero COVID di China telah membuat ekspektasi permintaan komoditas kembali meningkat.

Sementara itu, bursa saham AS bergerak naik pada perdagangan akhir pekan lalu. Pasar merespon rilis data tenaga kerja non pertanian di mana terdapat penambahan tenaga kerja sebesar 261 ribu pada Oktober.

Di sisi lain, tingkat pengangguran meningkat ke posisi 3,7 persen. Peningkatan tingkat pengangguran tersebut disambut positif oleh pasar karena dianggap dapat membuat bank sentral AS The Federal Reserve memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan.

Dari Eropa, bursa saham di kawasan tersebut bergerak menguat pada perdagangan Jumat (4/11). Pasar masih mendapatkan katalis dari kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Inggris sebesar 75 basis poin.

IHSG pada hari ini diperkirakan bergerak variatif dengan level support 7.000 dan resisten 7.150.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 368,06 atau 1,35 persen ke 27.567,8, indeks Hang Seng naik 315,71 atau 1,95 persen ke 16.476,85, indeks Shanghai terkoreksi 1,12 poin atau 0,04 persen ke 3.069,68, dan indeks Straits Times naik 11,46 poin atau 0,37 persen ke 3.141,57.

Baca juga: OJK: Dana di pasar modal capai Rp190,9 triliun

Baca juga: OJK: Jumlah IPO di pasar modal tahun ini akan capai rekor tertinggi

Baca juga: Animo IPO di tengah turbulensi ekonomi global