"Penyebabnya, salah satunya adalah kalau jantung memompanya enggak betul, sehingga terbentuk pembekuan yang terlalu cepat dan mendadak," ucapnya dalam webinar HUT ke-103 RSCM yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Orang tua berperan penting deteksi dini kelainan jantung anak
Baca juga: Dokter: Kelainan jantung bocor kecil kemungkinan bisa menutup sendiri
Secara teori, kata Suhartono, ada dua penyebab iskemia tungkai akut ini. Pertama adalah gumpalan darah yang berasal dari tempat lain yang menyangkut di pembuluh darah kaki, sehingga tertutup. Kedua, terbentuk sumbatan di pembuluh darah kaki yang biasanya karena aterosklerosis atau suatu peradangan yang aktif akibat timbunan kolesterol.
Yang membedakan aterosklerosis biasa maupun yang lain adalah dalam iskemia tungkai akut ini tidak banyak terbentuk cabang-cabang dan hanya menyerang pembuluh darah utama.
"Kalau akut dia tidak banyak cabang-cabangnya, pembuluh darah utama yang tersumbat cabangnya belum terbentuk atau mungkin ada, sehingga alirannya sama sekali blok, sama sekali tertutup," ucap Suhartono.
Ia menyayangkan pasien yang datang berobat seringkali sudah terlambat dalam mendiagnosa, sehingga datang dengan kondisi yang sudah tidak baik dan sering berakhir dengan amputasi.
Baca juga: Kenali kelainan irama jantung dan lakukan pertolongan ini
Baca juga: Kelainan irama jantung tingkatkan risiko strok 500 persen
Jika sudah memiliki faktor risiko iskemia tungkai akut seperti lemah jantung dan kolesterol, sebaiknya rutin minum obat pengencer darah. Karena penyakit ini prinsipnya sama dengan serangan jantung atau stroke.
"Yang paling penting adalah yang sudah punya resiko sebaiknya minum pengencer darah. Persis seperti pencegahan jantung, pencegahan stroke karena prinsipnya kurang lebih sama serangan jantung dengan serangan stroke," ujarnya.
Ia mengingatkan untuk rutin berolahraga agar terbentuk cabang-cabang baru pada pembuluh darah, sehingga jika terkena penyumbatan cabang-cabang baru masih bisa mencukupi.